Gayo Lues (Inmas)---Pendidikan Raudatul athfal (RA) yang merupakan jenjang pendidikan anak usia dini (yakni usia 6 tahun atau di bawahnya) dalam bentuk pendidikan formal, di bawah pengelolaan Kementerian Agama kini kian diminati di Kabupaten Gayo Lues.
Hal ini diketahui berdasarkan apa yang disampaikan oleh Tiga Kepala RA dalam Kabupaten tersebut, saat menyampaikan perkembangan masing-masing RA kepada tim Kanwil Kemenag Aceh yang melakukan monitoring dan Evaluasi penggunaan dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) pada Raudhatul Athfal tahun 2017 di Kabupaten setempat. Rabu (19/7).
"Awal berdiri RA Nurrahmi pada tahun 2012, sejak itu siswa berjumlah 6 orang, namun saat ini jumlah meningkat jauh menjadi 40 siswa, itupun kami batasi," ujar Rahmina, Kepala RA Nurrahmi Kp. Sentang Blangkejeren Gayo Lues.
Hal serupa juga disampaikan oleh Faridah A. Ma, Kepala RA Firdaus Kp. Kute Lintang Blangkejeren Gayo Lues.
"Alhamdulillah kepercayaan masyarakat kepada RA ini semakin meningkat, bahkan masyarakat sekitar yang mengantarkan anak-anaknya ke RA ini, walau masih serba kekurangan, RA ini aktif pada tahun 2014," ujar Faridah.
Senada dengan itu, Ketua Yayasan RA Maulana, Jemian, MA juga menyampaikan antusias masyarakat kepada RA yang ia kelola, bahkan ia berharap kalau bisa ada RA setiap Kecamatan dalam Kabupaten Gayo Lues.
Hadir pada saat Monitoring dan evaluasi Penggunaan dana BOP Raudhatul Atfal tersebut, Plh. Kakankemenag Gayo Lues, Ali Hamzah dan dua Staf Pendis Kankemenag setempat.
Secara keseluruhan, berdasarkan data dari seksi Pendis Kemenag Gayo Lues, dalam Kabupaten tersebut terdapat 5 Raudhatul Atfal.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh melalui Bidang Pendidikan Madrasah melakukan Monitoring dan Evaluasi penggunaan dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) pada Raudhatul Athfal pada Kabupaten/Kota di Lingkungan Kantor Kementerian agama Provinsi Aceh tahun 2017.[]