[Banda Aceh | Jamaluddin]   Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam resmi mengadakan 2 kegiatan sekaligus di provinsi Aceh, 2 kegiatan dimaksud yaitu pembinaan tenaga teknis SIMAKBMN dan pembinaan tata persuratan dan kearsipan di lingkungan Kementerian Agama Provinsi Aceh. Kegiatan yang dilangsungkan di Grand Nanggroe hotel tersebut dibuka oleh Kabid Urais Binsyar Kemenag Aceh Drs. H.Ridwan Qari, Rabu (28/5).

Dalam arahannya mewakili Kakanwil Kemenag Aceh itu, pak Kabid menekankan akan pentingnya 2 kegiatan tersebut, menurutnya pembinaan tenaga teknis SIMAKBMN (Barang Milik Negara) sangat penting bagi penyusunan laporan keuangan yang baik dan benar. “Pembinaan BMN ini juga bertujuan menertibkan adminstrasi pengelolaan BMN,” katanya dihadapan para peserta.

Selain masalah BMN, Drs. H.Ridwan Qari juga menegaskan bahwa kearsipan dan tata persuratan sangat penting dalam suatu pemerintahan. “Pemerintah tanpa arsip, ibarat tentara tanpa senjata, ibarat dokter tanpa obat dan ibarat petani tanpa benih,” ujarnya yang juga mengkritik buku nikah menggunakan printer karena menghilangkan amal salih penulisnya.

“Lahirnya aplikasi SIMKAH melahirkan kemudahan namun menghilangkan makna printer 5 jari bagi masa yang akan datang, jika buku nikah kita tulis, maka orang akan mengenang kita melalui tulisan kita yang tertera di buku nikah itu,” ujar pak Kabid yang mengumpamakan Soekarno seakan-akan masih hidup ketika kita baca teks proklamasi.

Beliau juga mengajak seluruh peserta untuk serius memanfaatkan momen ini secara baik. “Mari kita bekerja sesuai moto, ikhlas beramal akan menjadi amal salih, karya kita akan menjadi doa yang panjang sepanjang dunia ini,” imbuh Haji Ridwan memotivasi.

Sebelumnya, ketua panitia H.Yoesni,S.PdI dalam laporannya mengatakan kegiatan ini akan berlangsung tiga hari mulai 28 hingga 30 Mei 2014. “Peserta utusan Kanwil Kemenag Aceh 10 orang dan utusan Kankemenag kab/kota 45 orang,” beber Kabag Umum Ditjen Bimas Islam yang asli orang Aceh itu. [y]