Banda Aceh (Yakub)---"Bagi kami di Bidang Penyelenggaan Haji dan Umrah (PHU), hari ini merupakan hari terakhir Pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Calon Jamaah Haji Reguler Embarkasi Aceh 2018," sapaan dan salam pembuka, dari admin Siskohat Kanwil, H Tatang Laksamana ST, saat  menjadi moderator, di aula Arafah UPT Asrama Haji Aceh.

"Namun bagi Bapak dan Ibu, ini baru hari keempat pelatihan petugas kloter," sambungnya lagi, sebelum Pak Tatang (sapaannya), silahkan pemateri Irwan Saputra, sampaikan bahan 'servis spritualitas petugas haji', Jumat (4/5).

Irwan Saputra SKep MKM PhD (C), perawat senior dan alumnus dari salah satu universitas internasional berbahasa pengantar English di Malaya ini, sapa dan bekali 55  peserta Pelatihan dan Pemebekalan calon Petugas yang Menyertai Jamaah Aceh 1439 H, pagi keempat ini.

Menyajikan Service by Heart, Irwan (yang disebut manisinfo.com sebagai seorang dosen muda yang mampu menyelesaikan studi doktoral dengan sangat cepat, dan termuda saat ini di Aceh), bagikan kiat bahagia,  dengan kisah inspiratif.

"Jangan sampai setelah 10 hari pelatihan ini, menderita seperti 10 tahun. Sepulang dari sini, dan berjumpa kawan, lantas teman itu tanyai, ke mana saja kamu lama tak jumpa," tamsilnya, agar kita selalu nikmati dan syukuri, serta santai, fokus, dan mengerti terhadap apa yang sedang dihadapi.

"Jika tidak bahagia, pura-puralah bahagia, jika tidak paham, pura-puralah paham, dan pura-puralah forkus, jika tidak fokus," ajaknya dalam sajian dengan dalil, data,  dan teori, serta pengalaman praktik keperawatan dan saat kuliahnya.

Dengan berpura-pura itu,  kita akan menstimulus dan menarik ke bawah sadar kita yang positif, lalu kita menguasai alam bawah sadar yang cenderung melemahkan kita.

"Ciri pelayanan nan islami, inilah sederhana, suka memudahkan urusan orang lain, dan berusaha dekat dengan orang lain," sebut satu trainer kesehatan mental yang inovatif ini.

Menurutnya, salah satu faktor ketidaknyamanan di ruang kerja, itu karena pelayanan yang kita terima di sana, kasar dan mendongkolkan, yang seakan bukan dilakukan oleh penganut ajaran yang mulia ini. Juga sama halnya dengan pelayanan yang kita berikan buat sesama, orang kesal dan merasa tidak bahagia berjumpa kita.

"Berbuatlah meringankan beban saudara kita lain, tulus membantu mendorong mobil mogok di lumpur misalnya. Insya Allah di akhirat kelak lumpur-lumpir itu akan naik saksi, yang meringankan azab Allah Taala pada kita, dan Allah memasukkan kita ke surag," contohnya. 

Lanjutan materinya, dengan diskusi dan simulasi/praktik, bersama instruktur dan panitia dari Bidang PHU Kanwil Kemenag Aceh, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Banda Aceh, Dinkes, WI di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Aceh di Jantho.

"Insya Allah sore nanti masuk Kakanwil, bersama Direktur Pembinaan Haji Ditjen PHU H Khairizi Dulabas SSos MM," sebut salah satu panitia, Agustiar. 

Sampai hari keempat pembekalan calon petugas haji 2018, selain materi dari Doktor Irwan (yang kini domisili di Lamnga Mesjid Raya Aceh Besar) ini, juga tampil sebelumnya, antara lain "Manasik Haji bagi Petugas" bersama Tgk H Syukri Daud, sejak shubuh Kamis kemarin.

Selanjutnya, simulasi setelah diskusi dan "Layanan di Embarkasi, Penerbangan, dan di Saudi" bersama Kasi Sistem Informasi Haji Bidang PHU, H Zainal Arifin SAg MA. Lanjutannya "Pembulatan Materi" bersama Kasi Akomodasi, Transportasi, dan Perbekalan (ATP) Jamaah Bidang PHU, H Azhar SAg MA.

Kakankemenag Kota Banda Aceh Drs H Asy'ari sampaikan tema "Aplikasi Kinerja Pelayanan Prima" dan "Haji Mabrur bagi Petugas", hari sebelumnya.

Materi dalam acara 10 hari ini (hingga Kamis depan), dilengkapi juga dengan materi 'akhlak petugas' bersama Prof Dr H Al-Yasa' Abubakar MA.

Juga sebelum itu tampil Kakanwil Kemenag Aceh Drs HM Daud Pakeh dengan materi "Kebijakan Pemerintah dalam Penyelenggaraan Haji 2018". Kabid PHU H Abrar Zym SAg juga bawakan materi "Membangun Komitmen Layanan". Selanjutnya dengan materi praktis dan 'pembulatan materi' ditambah materi refleksinya.[]