[Kanwil | Muhammad Yakub Yahya] Jalanan depan Kanwil, pagi Senin awal bulan, selalu padat, bahkan macet untuk mengejar jam kerja tepat waktu, sebelum 08.00 WIB.
Sebab selain jajaran Kanwil yang parkirkan atau lewatkan kereta di Jalan Abu Lam U Taman Sari itu, jajaran Pemkot pun gelar apel gabungan.
Di depan Balai Kota ada apel gabungan (SKPK dan jajarannya), di depan Kanwil juga ada, meski bukan gabungan.
Nah, amanat apel pagi Senin (2/2) di halaman Kanwil Kementerian Agama Aceh disampaikan oleh Kabid Pendidikan Agama Islam (PAI), Drs H Saifuddin AR.
Pak Din (sapaan untuk putra Meureudu itu), sekilas membandinkan kita dengan 'pegawai' di Inggris. "Wah jauh sekali ya… Pak Din," tanya Juanda SHI, ajudan Kanwil.
Di Inggris slogannya kerja, bekerja, dan berusaha, sehingga mereka kelihatannya 'lebih maju'. Sehingga sadar atau tak sadar, mereka pun sebagian besar, mungkin jadi kaya, warga 'kaya'. Tanpa disadarinya, mereka jadi 'negara kaya', meski awalnya kita bilang: penjajah!
Jadi, caranya kurangi mimpi dan banyak kerja usai mimpi. “Belum tentu orang yang bermimpi kaya, ia akan kaya…,” sindirnya di hadapan para Kabid, Kabag, dan jajarannya.
“Demikian juga dengan kita, dengan menjaga Tupoksi (tugas pokok dan fungsi) masing-masing, diiringi dengan ikhlas melayani masyarakat, insya Allah semua dapat jabatan,” kata Pak Din, mantan Kabid Pekapontren dan Kabid Mapenda Kanwil Kemenag Aceh itu.
Memang kita semua ada 'jabatan' minimal untuk diri sendiri dan keluarga, meskipun bukan kerja di kantoran, bukan?
"Khusus di kantor, apalagi ke depan semua jabatan akan dilelang, akan diseleksi menurut kompetisi,” sambung satu kawan yang sudah lama S2 (Master Manajemen) di Bidang PHU, Ardiansyah MM.
Kini, yang sudan ada, Jabatan Fungsional dan JFU, artinya semua ada jabatan (jabatan fungsional umum), artinya tak ada istilah staf lagi. Wah…! [inmas]