[Sigli | Said Mustafa/Yakub] Siapa yang belum kenal dengan sosok Muzammil Hasballah? Dia adalah seorang mahasiswa Arsitektur ITB Angkatan 2011 lalu. Dan awal tahun 2016 hingga sekarang 'mengemparkan' dunia maya, jejaringan sosial karena dengan lantunan suara merdunya membacakan Kalam Allah yang mengetarkan jiwa bagi siapa yang yang mendengarkannya, seperti di saat menjadi Imam Masjid Al-Lathif dan Masjid Salman di Bandung.
Laki-laki kelahiran Sigli, 1993 ini, sungguh sudah mulai mengunggah video pribadinya jadi imam shalat semenjak 2012 tidak lain untuk berdakwah, tetapi baru pada awal tahun 2016 Erie Khairiyani, salah seorang netizen yang menggunggah video Muzammil Hasballah ke facebook video unggahannya akhirnya menggemparkan jagatmaya.
Di sisi lain bahkan ia sempat diundang di acara televisi yang dimediasi oleh Ustad Mansur untuk langsung bertemu tamu yang datang dari Arab Saudi dengan Imam Masjidil Haram yakni Syeikh Abdul Rahman bin Jamal Al-Ausy. Ia pun ikut memberikan pujian kepada pemuda lulusan ITB Bandung tersebut.
Sejak akhir Ramadhan 2016, Muzammil Hasballah telah berada di tanah kelahirannya di Desa Paya Tijue Kabupaten Pidie. Setiba di Aceh ia pun mendapat banyak undangan untuk mengisi beberapa serangkaian kegiatan ibadah. Seperti menjadi imam shalat tarawih di mesjid Al-Falah Sigli, menjadi Imam Shalat Ied di Lapangan Blang Paseh, menjadi Imam Jum'at di Masjid Runtoh Tijue.
Bahkan di lebaran yang ketiga ia dipercayakan oleh panitia sempat mengisi pembukaan halal bil halal di Mesjid Runtoh pada Jum'at malam (9 Juli), dan membaca lantunan ayat suci Al Qur'an dalam acara pembukaan tersebut.
Tentu masih banyak kegiatan yang ia lakukan selama berada di kampung halamannya seperti memenuhi undangan pejabat, silaturrahmi mengunjung sanak saudara dan teman-teman semasa sekolahnya.
Dalam pertemuan kami dengan Muzammil di Masjid Runtoh Tijue (timur Sigli) seusai halal bil halal, ia senantiasa selalu berharap kepada pemuda Aceh kuhususnya dan pemuda di negeri ini umumnya agar kita taat beribadah kepada Allah dengan tekun. "Walaupun saya dipercayai sebagai imam di masjid-masji, itu tidak lain mau saya lakukan untuk memberi motivasi agar para pemuda terinspirasi mau pergi ke masjid untuk menunaikan shalat, dan alhamdulilah, saya senang pulang ke kampung bertemu dengan orang tua, teman dan masyarakat di tanah kelahiran saya," tuturnya, pada admin ini, saat mudik ke Meureudu dan Sigli.
Setelah beberapa hari di kampung halamannya, dalam waktu dekat ia akan kembali terbang ke Bandung untuk bekerja seperti biasa mengisi acara keagamaan dan memenuhi banyak undangan. Bulan baik, kabar baik, buleuen get haba get, kru seumangat....[]