Banda Aceh (Humas) ---- Penyuluh Agama Islam memiliki peran yang sangat besar dalam meningkatkan kesadaran literasi Zakat dan Wakaf, ujar H. Muntasyir, S.Ag, M.Ag, Plh. Kakanwil Kemenag Aceh yang mewakili Kakanwil Kemenag Aceh dalam Arahan dan bimbingannya saat membuka kegiatan Literasi Zakat dan Wakaf bagi Penyuluh Tahun 2021, Rabu (30/6) di Hotel Grand Nanggroe Lueng Bata Banda Aceh.
Untuk itu Kementerian Agama berkomitmen memberikan perhatian yang besar pada peningkatan literasi zakat wakaf bagi penyuluh di seluruh Provinsi Aceh.
Muntasyir menambahkan dasar pelaksanaan kegiatan ini yaitu Undang-undang Nomor 41 tahun 2004 tentang wakaf, Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat dan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh Nomor 185 Tahun 2021 tentang Pembentukan Panitia Pelaksana, Narasumber, Moderator dan Peserta Kegiatan .
Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan ini terwujudnya peningkatan literasi zakat wakaf bagi penyuluh seluruh Provinsi Aceh, peningkatan kualitas pengelolaan zakat dan peningkatan jumlah muzakki dan wakif di Provinsi Aceh.
Sebelum dibukanya H. Muntasyir, Kabid PAI Kanwil Kemenag Aceh, mengajak para peserta kegiatan literasi Zakat dan Wakaf bagi Penyuluh Tahun 2021 agar chek dan richek kalau ada informasi tentang zakat, wakaf maupun haji, harus ada tabayyun, jangan langsung mengirim/ menshare berita yang kita dapatkan langsung ke khalayak umum
“Cukup di kita saja, harus sama-sama tabayyun, jangan sampai kita menebar gosip atau hoaks tentang zakat, wakaf maupun haji yang beritanya sangat viral selama ini,” pungkasnya.
Ketua Panitia Pelaksana Marzuki, S.Th melaporkan, peserta kegiatan ini adalah penyuluh PNS dan Non-PNS yang ada di seluruh Kabupaten/ Kota se Aceh yang mengumpulkan 32 orang.
Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 (tiga) hari sejak Rabu 30 Juni 2021 sampai dengan Jumat 2 Juli 2021 yang bertempat di Hotel Grand Nanggroe Lueng Bata Banda Aceh.
Pemateri yang akan menyampaikan materi pada kegiatan ini para pakar di bidang zakat dan wakaf yang ada di UIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh, Baitul Mal Aceh dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh.
"Acara ini tetap dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan, semua peserta sebelum mengikuti kegiatan mencuci tangan, memeriksa suhu badan dan memakai masker, mengingat Banda Aceh untuk saat ini masih zona oranye," ujar Marzuki.