[Karang Baru | Muhammad Sofyan] Kamis (17/12), para siswa Masdrasah Tsanawiyah (MTs) se Tamiang kembali meramaikan Aula Al-Ikwan Kankemenag Tamiang. Sebagaimana dua hari sebelumnya mereka juga melaksanakan lomba dalam rangka memeriahkan Hari Amal Bhakti (HAB) ke-70 tahun 2016.
Pada hari ini (Kamis) memperlombakan cabang Pidato tiga bahasa (Inggris, Arab, dan Indonesia).
Menurut Ali Makmur Lubis, Ketua Koordinator cabang Pidato menyampaikan, “Dari 23 MTs hanya 14 yang mendaftarkan diri. Lomba pidato kali ini Panitia menawarkan tiga tema; Berbakti Kepada Orang Tua, Ayo Berantas Narkoba dan Memaknai Kemajemukan Bangsa Indonesia sebagai Berkah.”
Salamina Kakankemenag Tamiang dalam arahannya mengingatkan kepada peserta untuk tampil dengan penuh percaya diri. Ia mencontohkan beberapa waktu yang lalu dalam ajang Pekan Olah Raga dan Seni Madrasah Diniyah (Porsadin), ternyata seorang anak pedalaman (Babo) yang bernama “Saiful Husein” mampu tampil maksimal hingga ke tingkat Nasional (Juara Pertama Pidato Bahasa Indonesia).
“Ia mampu mengalahkan anak-anak dari kota besar, bahkan dari Ibukota Indonesia Jakarta,” ujar salamina memberi semangat.
Satu persatu peserta tampil di Tribun Aula dengan semangat yang menggebu-gebu dan berapi-api menyampaikan pidatonya masing-masing. Setelah berlangsung selama lima jam lebih termasuk waktu jeda makan siang dan Shalat Zhuhur, akhirnya pada pukul 15:30 Dewan Juri mengumumkan nama-nama pemenangnya.
Pidato Bahasa Indonesia Juara I MTsN Manyak Payed, Juara II MTsS Sabilul Ulum Geulanggang Meurak dan Juara III jatuh pada MTsS Sunting. Pidato Bahasa Arab Juara I MTsN Manyak Payed, Juara II MTsN Seruway dan Juara III MTsS. Babo. Pidato Bahasa Inggris Juara I MTsS Babussalam Babo, Juara II MTsN Manyak Payed dan Juara III MTsS Sabilul Ulum Geulanggang Meurak.
Dari ketiga cabang tersebut MTsN Manyak Payed memborong Juara dengan rincian dua orang juara satu dan satu orang juara dua.Bila kita perhatikan lebih lanjut, ternyata di setiap cabang ada anak pedalaman yang menjadi juara walaupun hanya juara III dua orang dan satu orang juara satu.
Ini membuktikan kemajuan dunia pendidikan sudah mulai bangkit hingga ke daerah pedalaman. Kita harapkan ke depan, daerah pedalam bukan lagi daerah tertinggal, tetapi menjadi daerah yang mampu bersaing dengan daerah perkotaan. [yyy]