CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

MTs Peudawa dan MAN 3 Aceh Timur Ajak Siswa dan Guru Jelajah Sejarah Srikandi Aceh

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 1216
Minggu, 11 April 2021
Featured Image
Idi (Irfan Humas)---Dalam rangka meyambut Bulan Suci Ramadhan 1442 H, keluarga besar MTS Peudawa dan MAN 3 Aceh Timur mengajak para siswa dan guru menjelajah Sejarah Islam serta berziarah ke makam Putri Nurul A’la, di Dusun Krueng Tuan, Gampong Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur.

Dalam kesempatan tersebut Kepala MAN 3 Aceh Timur Razali S.Pd mengatakan, kunjungan kali ini dalam rangka mengambil berkah  jelang Bulan Ramadhan dalam bingkai kebersamaan bersama para siswa dan dewan guru.

Lebih Lanjut Razali mengatakan Kunjungan Kali ini sangat penting dalam rangka memperkaya sejarah pembelajaran Spritual guna mengkaji sejarah Islam secara lebih mendalam khususnya tentang perempuan Srikandi Aceh yaitu Nurul A'la.
Razali menceritakan sejarah Srikandi Aceh yaitu Puteri Nurul A’la yang meruppakan puteri Sultan Perlak kesebelas, Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdullah Syah Johan Berdaulat (1078-1108 M). 

"Puteri Nurul A’la meneruskan perjuangan ayahnya dengan menduduki jabatan sebagai Mangkubumi atau perdana menteri pada masa Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ahmad Syah Johan Berdaulat (1108-1134 M)," urai Razali.

Selain sebagai perdana menteri, Puteri Nurul A’la juga menjabat sebagai panglima perang yang gagah berani pada masanya.lanjut Rzali
Untuk mengenang Riwayat Puteri Nurut A’la, masyarakat Aceh mengabadikannya dalam bentuk cerita rakyat yang dikenal dengan Hikayat Puteri Nurul A’la.

Hikayat tersebut menceritakan bahwa dulu ada seorang raja yang berkuasa di Perlak yang wilayahnya terletak di Blang Perlak antara muara Krueng Tuan dan Krueng Seumanah.

Setelah lama menikah, raja itu belum mempunyai keturunan lalu ia bernazar kalau ia diberi putera, ia akan memandikan puteranya di laut dekat Kuala Perlak.

Tidak berlama kemudian, raja tersebut dikarunial seorang putera yang diberi nama Ahmad Banta dan seorang puteri yang diberi nama Puteri Nurul A’la. Setelah puteranya besar, raja tersebut menunaikan nazarnya untuk memandikan puteranya di laut. Sesampai di Kuala Perlak ia berhenti dan membuat rakit lalu memandikan puteranya itu di atas rakit dengan upacara khusus. Lanjut Razali dengan penuh semangat menceritakan sejarah srikandi Aceh tersebut kepada para siswa dan guru.

Setelah acara memandikan selesai, tiba-tiba datang ikan besar menerkam dan mendorong putera raja tersebut ke tengah-tengah laut. Raja dan orang-orang yang menyaksikan acara tersebut terkesima hingga tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka pulang dengan membawa duka.

Sesampai di istana, Raja Perlak bertanya kepada paranormal apakah anaknya masih hidup dan kemana perginya. Paranormal itu menjawab bahwa anaknya masih hidup dan diselamatkan oleh Nahkoda kapal dan dibawa ke negeri Jayakarta. Raja Perlak juga diberi saran tidak perlu khawatir karena anaknya selamat dan akan kembali lagi karena puterinya nanti setelah dewasa akan membawa kakaknya kembali ke Perlak dengan perahu yang terbuat dan pohon perlak yang ditebang di Sungai Peunaron.

Mendengar jawaban paranormal tersebut, Raja dan Permaisuri Perlak sedikit lega namun tetap menyimpan kesedihan ditinggal puteranya.

Sementara itu salah seorang siswa MAN 3 Aceh Timur mengatakan ia sangat mengapresiasi kegiatan tersebut, karena menambah pengetahuan mengenai sejarah. Ia juga menjelaskan mengenai salah satu sejarah Islam yang luar biasa di Wilayah Peureulak.
Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh