Pulo Aceh - Ketua Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kabupaten Aceh Besar Prof. Dr. Mustanir Yahya, M.Sc, melantik pengurus Komite MIN 47 Aceh Besar, Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Senin (13/03/2023) malam.
Pelantikan komite madrasah yang beralamat di gampong Pasi Janeng Pulo Aceh itu berlangsung di halaman Masjid Mukim Pulo Nasi. Adapun pengurus Komite MIN 47 Aceh Besar periode 2023-2026 yang dilantik antara lain, Mursalin sebagai ketua, Abdul Manaf wakil ketua, Samsul Rizal sekretaris dan Najmi sebagai bendahara.
Selain Komite MIN 47, pada saat yang sama juga dilantik pengurus komite empat sekolah lainnya di kemukiman Pulo Nasi, masing-masing Komite SDN Deudap, Komite SDN Kandang, Komite SDN Rabo, Komite MIN 47 Aceh Besar dan Komite SMP Negeri 1 Pulo Aceh.
Ketua MPD Aceh Besar Prof. Mustanir Yahya,M.Sc berharap keberadaan komite sekolah mampu menjembatani kepentingan antara pihak sekolah dengan masyarakat atau wali murid.
Selain pengukuhan komite sekolah, dalam kunjungan ke Pulo Nasi Kecamatan Pulo Aceh, MPD Aceh Besar juga menyerap aspirasi masyarakat melalui rembuk pendidikan yang dihadiri oleh komite sekolah, kepala sekolah dan tokoh masyarakat peduli pendidikan.
Kepala MIN 47 Aceh Besar, Bakhtiar menyampaikan apresiasi kepada MPD Aceh Besar yang sudah hadir dan melantik pengurus Komite MIN 47 Aceh Besar dan sekolah lainnya di kemukiman Pulo Nasi Kecamatan Pulo Aceh.
Tausiah Sambut Ramadhan
Selain pengukuhan komite lima madrasah/sekolah, pada kesempatan itu turut dilaksanakan ceramah menyambut bulan suci Ramadhan 1444 H, yang diisi oleh Ustadz Masrul Aidi, yang juga anggota MPD Aceh Besar.
Dalam tausiahnya pimpinan Dayah Babul Magfirah itu mengajak masyarakat untuk mementingkan pendidikan untuk anak-anak, dan tidak ragu untuk berinvestasi untuk kepentingan pendidikan anak. Ia juga berharap selama bulan bulan Ramadhan pendidikan anak tetap berlangsung.
"Karena belajar dalam bulan Ramadhan itu juga ibadah, kalau tidak belajar anak-anak takutnya sibuk dengan kegiatan lain yang tidak bermanfaat," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu Ustadz Masrul mengajak masyarakat Pulo Aceh untuk tetap menjaga kearifan lokal dan adat-istiadat dari pengaruh negatif budaya luar. []