[Banda Aceh | Yakub] Usai pembina apel Senin (25/5), Plh Kakanwil Kemenag Aceh Drs H Saifuddin AR menandatangani Letter of Agreement (LA) dan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Disdik (Dinas Pendidikan) Aceh, yang difasilitasi Dinas Syariat Islam (Dinsyar) Aceh.
Pak Din (sapaan H Saifuddin AR) mewakili Kakanwil Kemenag Aceh yang kini di Simeulue dalam rangka persiapan jelang Hardikda 2015. Tahun ini peringatan Hari Pendidikan Daerah dipusatkan di Simeulue.
Acara di Grand Aceh Simpang Surabaya Banda Aceh itu, diawali dengan sambutan Kakanwil dan Kadisdik (Plh atau yang mewakilinya), dan Sambutan Dinsyar sekaligus mewakili Sekda Aceh Drs H Dermawan MM.
Setelah teken LA dan MoU bagi satu angkatan guru PAI dan lainnya untuk SMA/SLTA itu, dibekali sejumlah materi modul, oleh para ahli, misalnya dari UIN Ar-Raniry. Ada DR Muhibuddin Hanafiah MA misalnya. Acara perdana moga sukses hingga 30 Mei mendatang.
Dalam sambutannya, Plh Kakanwil (yang juga Kabid PAI Kanwil) Drs H Saifuddin AR menyinggung pula semangat kebersamaan Kanwil dengan Dinsyar dan Disdik, dan di depan ada Pentas PAI.
Kabid Dikmen Disdik Drs Nailul Authar SE MM sampaikan bahwa jalinan yang selama ini baik, dengan LA dan MoU ini semakin kuat.
Sementara Kadis Syariat Islam Aceh Prof DR H Syahrizal Abas MA, di antara sambutan singkatnya, sampaikan, bahwa kita antar siswa masuki awal sekolahnya dengan semangat dan wawasan syariat, bukan aspek kognisi (kognitif), tapi afektif dan psikomotorik.
Kita mau modul dalam dan usai Teken “Implementasi Modul Pembinaan Syariat Islam badgi Siswa SLTA Sederajat” itu inovatif dan kreatif, tak menggangu anak didik, dan guru agamanya.
“Kami akan pantau mulai dari hulu dan hilir, bukan tergantung proyek. Kami ajak dengan tim modulnya penuh kreasi dan inovasi. Kami laksanakan saat MOS (Masa Orientasi Sekolah),” kata H Syahrizal.
“Jika masa MOS tak dilaksanakan, akan kami lapor pada Disdik dan Kanwil Kemenag,” janji Prof DR Syhrizal MA, guru besar di UIN Ar-Raniry.
Kesimpulannya, draf ini maunya bukan kognitif, tapi psikomotorik dan afektif yang diberi singkat saja, saat Masa Orientasi Siswa (MOS).
MOS atau Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), atau kini disebut juga Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD) itu, sebuah kegiatan yang umum dilaksanakan di sekolah guna menyambut kedatangan siswa baru.Masa orientasi lazim kita jumpai hampir di tiap sekolah, mulai dari tingkat SMP, SMA, hingga perguruan tinggi.
Tak pandang itu sekolah negeri maupun swasta, semua menggunakan cara itu untuk mengenalkan almamater pada siswa barunya.
MOS dijadikan sebagai ajang untuk melatih ketahanan mental, disiplin, dan mempererat tali persaudaraan. MOS juga sering dipakai sebagai sarana perkenalan siswa terhadap lingkungan baru di sekolah tersebut. Baik itu perkenalan dengan sesama siswa baru, kakak kelas, guru, hingga karyawan lainnya di sekolah itu. Tak terkecuali pengenalan berbagai macam kegiatan yang ada dan rutin dilaksanakan di lingkungan sekolah. []