Bireuen (Bangkit Budi/ Frz) — Ada yang menarik dalam acara tasyakur tahfidzul qur'an angkatan ke-1 dan perpisahan siswa kelas VI MIN 8 Bireuen tahun ajaran 2021/2022 yang dilaksanakan Selasa (24/5/2022) kemarin di Madrasah setempat.
Adapun acara yang cukup ditunggu hadirin adalah saat uji tes hafalan siswa para hafiz-hafizah oleh ustadz Muhammad Imamul Jihad Al Hafidz, pengawas madrasah, komite madrasah, dan wali siswa.
Dalam acara tersebut, Rahmawati salah satu hafizah dengan keterbatasan fisik/difabel. Ia merupakan siswi kelas VI/D MIN 8 Bireuen, lahir di Bireuen, 25 September 2010 lalu dengan kelainan fisik berupa bibir sumbing.
Rahmawati yang memiliki cita-cita menjadi seorang dokter untuk mengabdi kepada masyarakat itu berhasil membuat kagum dan haru hadirin yang menyaksikan acara tersebut.
Amatan media ini, kekaguman hadirin berdecak kagum saat melihat Rahmawati mampu menyelesaikan sambung ayat alquran dengan baik dan benar, ketika diuji kemampuannya oleh Ustadz Muhammad Imamul Jihad Al Hafidz.
Penampilan Rahmawati saat ini hampir menyelesaikan hafalan juz 30-nya berhasil membuat haru para penonton sekaligus menginspirasi teman-temannya bahwa dia juga bisa menghafal alqur'an walaupun memiliki keterbatasan fisik.
Orang tua Rahmawati, Muhammad Ali Hasan dan Julaini menuturkan, di tengah keterbatasan fisik yang dimiliki, anak mereka (Rahmawati-red) masih semangat menghapal alqur’an.
“Insya Allah tahun depan Rahmawati akan melaksanakan operasi bibir sumbing, sehingga hal ini akan menambah semangatnya,” ungkap M Ali Hasan.
Sebagaimana diberitakan media ini sebelumnya bahwa tahun ini MIN 8 Bireuen meluluskan 36 siswa tahfidzul qur'an, lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya. Sebagaimana dituturkan Drs Yusri MA, kepala MIN 8 Bireuen saat menyampaikan sambutannya.