Banda Aceh (Mahbub/Inmas)---Bagi sebagian orang, kemampuan menulis bisa menjadi lahan tambahan penghasilan. Misalnya bagi seorang dosen, guru atau jabatan profesi lainnya. Kemampuan dan juga hobi menulis, termasuk yang berbasis penelitian akan mendatangkan rezeki berupa finansial sebagai 'harga' dari karya menulisnya itu.

Dr Wildan MPd mengungkapkan hal tersebut dalam penyampainnya pada kegiatan Workshop Pembuatan Karya Tulis Ilmiah Penghulu yang digelar Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Aceh di Grand Permata Hati Hotel, Banda Aceh 27-29 Maret 2018.

Sebagai satu di antara narasumber dalam acara tersebut, Wildan yang memberikan materi pada pertemuan pertama di hari kedua, Rabu (28/3) dengan judulnya "Sistematika dan Langkah-langkah Menulis Karangan Ilmiah," bahkan mengatakan bahwa, sebagian besar penghasilannya lebih banyak dari hasil menulis dan melakukan penelitian ketimbang dari jabatannya selaku lektor dan dosen. Demikian Wildan, yang namanya sering muncul di media massa cetak lokal maupun nasional sebagai penulis opini khususnya bertajuk tentang bahasa. Selain juga banyak menulis buku-buku dan jurnal.

Dosen Unsyiah itu juga memberikan spirit kepada para penghulu sebagai petugas fungsional di Kemenag untuk berlatih dan mengasah kemampuan menulis. Terlebih dalam upaya pengembangan profesi kepenghuluan. Kemampuan menulis akan sangat bermanfaat dalam peningkatan kualitas dan kompetensi kepenghuluan, terutama dalam menambah angka kredit.

Kegiatan Workshop tersebut dibuka oleh Kakanwil Kemenag Aceh Drs H M Daud Pakeh Selasa (27/3). Dalam sambutan dan arahannya, Kakanwil mengatakan penghulu agar berani melakukan berbagai terobosan dan perubahan dalam lingkungan kerja. Penghulu juga harus meningkatkan kualitas, serta harus banyak membaca dan menulis.

Ketua panitia, Haswindua Putra SHI selaku Kasi Kepenghuluan Bidang Urais dan Binsyar Kanwil Kemenag Aceh melaporkan bahwa kegiatan tersebut diikuti oleh 40 peserta dari kalangan Penghulu KUA Kecamatan di Kabupaten/Kota dalam Provinsi Aceh. Tujuannya untuk membangkitkan semangat penghulu untuk menulis berdasarkan penelitian, khususnya yang berkaitan dengan hukum keluarga dan munakahat. Sesuai dengan tema kegiatan: "Membangun tradisi menulis berbasis penelitian". Tandas Haswindua Putra yang pernah bertugas di jajaran Kankemenag Kabupaten Gayo Lues.[]