Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) Embarkasi Aceh memastikan menu yang disantap oleh jemaah selama berada di Asrama Haji dalam kondisi sehat dan sesuai dengan selera.
Sehingga PPIH berupaya menyajikan makanan ala “rumahan”, agar tetap diminati oleh Jemaah Aceh. Ayam Tangkap dan Gulai Ikan Tumis Aceh jadi menu yang disajikan.
Dalam setiap musim haji, Kementerian Agama sudah mengeluarkan rekomendasi menu-menu yang akan disajikan kepada Jemaah. Lalu oleh PPIH Embarkasi Aceh, kembali ditambahkan dengan menu-menu khas Aceh, agar sesuai kondisi jemaah di Aceh.
Ketua PPIH Embarkasi Aceh Drs H Azhari MSi menyampaikan, sebelum dimulai musim haji, mereka sudah berkoordinasi dan menentukan menu-menu yang akan dimasak oleh pihak catering untuk jemaah.
“Menu kita kombinasikan antara menu nasional dan menu khas Aceh, agar sesuai dengan selera jemaah,” ujar Azhari sebelum dampingi Tenaga Ahli Menag Sabtu siang (24/5).
Saat tim media center PPIH Aceh mengunjungi dapur milik CV Arnoby Bersaudara di kawasan Kampung Mulia, Banda Aceh, selaku penyedia makanan untuk jamaah haji, tampak menu nasional dan menu khas Aceh dikombinasikan.
Owner CV Arnoby Bersaudara, Rizki Permana menyampaikan, setelah berkoordinasi dengan pihak Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) mereka menentukan menu-menu yang akan disajikan.
Ia menjelaskan, dalam setiap kali makan, dipastikan ada menu tradisional dan menu nasional. Ia merincikan, untuk sarapan pagi akan diberikan ayam semur, telu dadar, capcai, kerupuk, dan buah.
Lalu makan siang, ada ikan gulai aceh, daging rending, sayur kuah bening, kerupuk, dan buah. Kemudian, makan malam, ada ayam tangkap goreng, sop sayur, tempe tahu, kerupuk, dan buah. Tak hanya itu, Jemaah akan diberikan snack.
Rizki mengatakan, khusus untuk Jemaah lansia, mereka juga menyediakan menu yang sama, hanya saja bahan yang berbeda. Misalnya untuk lansia menggunakan ayam fillet, daging cincang, dan nasi tim.
“Menunya sama terus tidak perlu diganti-ganti, karena jemaahnya kan setiap hari terus berganti, masuk dan berangkat, jadi tidak ada yang makan dengan menu yang sama,” ujar Rizki.
Untuk sarapan mereka sudah sediakan pukul 07.00 WIB. Lalu makan siang pukul 12.30 WIB, dan makan malam setelah shalat magrib.
Setiap makanan yang sudah siap disajikan akan selalu diperiksa oleh TIM BKK, guna memastikan keamanan dan kesehatannya.
Setiap hari, petugas mengambil sampel makanan dari dapur Arnoby Catering, sebagai penyedia makanan untuk jemaah di Asrama Haji Embarkasi Aceh.
Pemeriksaan itu dilakukan untuk memastikan makanan yang disajikan tetap sesuai standar dan rekomendasi dari Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).
Kasi Pelaporan Bidang Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh, Yusri Sulaiman mengatakan, sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) BKK setiap hari harus mengambil sampel dan melakukan pemeriksaan.
"Kenapa harus diambil sampel dan periksa, karena makanan merupakan salah satu sarana untuk penularan dan penyebaran penyakit, serta menyebabkan penyakit terutama diare," kata Yusri kepada Media Center Haji PPIH Embarkasi Aceh, Sabtu, 24 Mei 2025.
Yusri menjelaskan, pengambilan sampel itu dilakukan oleh petugas BKK setiap sebelum makanan itu dibawa ke asrama haji. Baik untuk sarapan pagi, jam makan siang, dan malam.[]