"Dengan ini saya menyatakan, bahwa saya akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan kewajiban saya. Saya akan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar 1945, dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," ucap Adi dengan suara lantang saat pelantikan yang dipimpin langsung oleh Menteri Agama RI, Prof Dr Nasaruddin Umar MA.

Hari ini menjadi salah satu momen paling bersejarah dalam hidup Adi Suryawan. Ia ada di antara 71.336 pegawai yang dilantik sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) oleh Menag RI.

Setelah 26 tahun mengabdi, akhirnya namanya resmi tercatat sebagai Aparatur Sipil Negara.

Bagi sebagian orang, pelantikan ini mungkin hanyalah bagian dari proses administrasi. Tapi bagi Adi Suryawan, inilah buah kesabaran dari pengabdian yang penuh perjuangan.

Sejak 1999, Adi sudah menjadi bagian dari roda pelayanan di Kementerian Agama Kota Sabang. Selama dua dekade lebih, ia bekerja sepenuh hati, tanpa keluhan ataupun tuntutan. Pria yang murah senyum ini selalu menjadi andalan teman dan pegawai lainnya.

“Kalau ada kegiatan kantor, hampir pasti Adi yang duluan datang, ia rajin dan tanggung jawab. Selamat Adi, semoga kesehatan, keberkahan, dan kesuksesan senantiasa menyertaimu," sebut Yusriwati, Analis SDMA Kemenag Sabang yang menjadi rekan Adi Suryawan sejak tahun 2005.

Status honorer tak pernah mengurangi semangatnya. Saat rekan-rekan lainnya satu per satu diangkat sebagai PNS atau PPPK, Adi tetap setia bertahan, walau peluang kerap kali datang dan pergi. Tak jarang ia harus menelan kekecewaan dalam diam. Tapi ia tetap berdiri karena baginya, pengabdian bukan tentang gelar atau status, tapi tentang keikhlasan dan amanah dari almarhum ayah. 

"Kah wate kaleuh kajak sikula, kajak mengabdi bak Kementerian Agama, ka bantu pue yang jeut," kenang Adi.

Dan hari ini, semua penantian dan kesetiaannya mendapat jawaban. Adi dilantik bersama 58 orang lainnya sebagai PPPK Formasi Tahun 2024 di lingkungan Kemenag Kota Sabang. Senyum bahagia tak lepas dari wajahnya. Ia menatap lurus ke depan, seolah ingin memeluk masa depan yang kini terbuka lebih luas.

“Saya hanya bisa bersyukur. Semua ini bukan karena saya sendiri, tapi karena doa orang tua, dukungan keluarga, dan teman-teman di kantor yang selalu memberi semangat," ujar Adi yang lulus pada formasi Pengadministrasi Perkantoran. 

"Terima kasih kepada bapak Presiden, Menteri Agama, Kakanwil Kemenag Aceh, Kakankemenag Kota Sabang, Tim Kepegawaian Kemenag Sabang, serta teman-teman semuanya," lanjutnya.

Kini, statusnya memang berubah. Tapi satu hal yang tak pernah berubah: semangat pengabdiannya. Adi tetaplah Adi yang dulu, sederhana, tekun, dan selalu siap memberi lebih.

“Saya ingin tetap bekerja sebaik mungkin. Semoga ke depan, saya bisa memberikan lebih banyak manfaat untuk Kementerian Agama dan masyarakat," pungkasnya 

Cerita Adi Suryawan adalah kisah tentang ketulusan yang akhirnya menemukan jalannya. Sebuah bukti bahwa pengabdian yang tulus akan menemukan tempatnya sendiri. Way to go Bang Adi!.[]