CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Memang Batu Cincin Aceh Mempesona dan Menggiurkan

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 2222
Senin, 8 September 2014
Featured Image

[Jambi | Muhammad Yakub Yahya]  Pesona batu cincin Aceh, bikin tergiur siapa pun, Aceh atau luar Aceh. Apalagi bagi yang hobbi atau terpaksa ‘menyaring khasiat’ medisnya.             

Di jajaran Kanwil ‘demam batu akik’ bukan hal yang asing. Dari staf, Kasi/Kasubbag, Kabid, hingga Kakanwil, di jemarinya melekat erat si batu mahal itu. Di tangan kawan-rekan, di lengan warga di luar Kemenag juga begitu, batu aneka warna dibawa serta.

Konon, di antaranya memang berkhasiat obat. Sehingga ada yang mencincininya hingga tiga-empat di jemari kiri, juga kanan yang lembut atau keriput.

Di provinsi paling ujung barat Sumatera ini, masyarakat mulai ramai mengoleksi batu akik yang berasal dari sejumlah sungai dan pegunungan Aceh.

Salah satu peminat dan penikmat batu cincin, Maimunsyah yang pandai meu-urot (kusuk atau pijat), yang juga staf Bidang PD Pontren yang ikut ke MQKN V di Jambi, ulangi pada kami, bahwa beda warna, lain area tambang temuan, lain khasiatnya. Yang jelas ada rasa lain, enaaak… bagi yang mengenakannya, termasuk aliran darah di nadi ini.

Seorang pedagang batu akik di Jalan Teuku Chik Pante Kulu, Banda Aceh, Emy Chaniago, tetangga saya di Masjid Raya, katakan, bahwa sejak beberapa bulan terakhir batu akik asal Aceh mulai diminati oleh masyarakat lokal maupun nasional. Batu tersebut berasal dari sungai maupun pegunungan di Aceh.

Salah satu batu yang paling diminati masyarakat di antaranya jenis Giok Anggur, Giok Kol dan Giok Hitam. Untuk harga giok perbutir berkisar antara Rp 300 ribu hingga Rp 2 juta setelah diasah pengrajin. Sementara batu yang belum diasah, harganya mencapai Rp 500 ribu hingga Rp 3 juta rupiah perkilogram.

Ada banyak jenis batu tapi yang paling diminati tapi yang terkenal cuma tiga jenis itu. Selain itu ia bernama Tapak Jalak Garis Bening Tembus Sorot (Rp 10 juta/ pasir). Emas Merah (Rp 1 juta), Combong Merah (Rp 7 juta), Yakut Merah (Rp 10 juta), Baiduri Bulan, Sulaiman Guliga Garis Putih (Rp 3 juta, Kuning Madu (Rp 200 ribu, Sulaiman Guliga Garis Kuning (Rp 2 juta). Ada juga yang Lumut Lukisan Naga ya.

Giok yang paling terkenal berasal dari pegunungan Takengon, Aceh Tengah dan Giok dari Beutong, Nagan Raya. Selain itu, keunikan warna yang mengkilat dan coraknya yang bergambar juga menjadi salah satu penyebab giok asal tanah rencong paling diminati.

Beberapa hari lalu, di Pante Raya, Weh Pesam, Bener Meriah, satu mobil yang angkut batu itu, masuk jurang. Jangan tanya berapa korban lain saat angkut ‘tanah gunung’ yang berbatukan batu itu, juga saat menambangnya.

Adalah saat Kakanwil Kemenag Aceh, saat sedang bersama para Kakanwil se Indonesia, yang dijamu di Aula Kanwil Kemenag Jambi (usai pembukaan),  mata tamu yang semeja dengan Drs H Ibnu Sa’dan MPd, tertuju lama pada jari Kakanwil Aceh. Hadir juga, usai acara pembukaan MQKN V Jambi itu, Wamenag RI Prof DR Nasaruddin Umar MA.

Adalah Tarmizi Tohor, Kakanwil Kemenag Riau (foto), asyik dengan batu cincin di jari manis Kakanwil, yang duduk di meja bundar, di depannya. Juga mencoba menyiramnya dengan air, untuk eksperimen.

Ketua Dharma Wanita Persatuan Kanwil Kemenag Aceh Hj Misnawati MAg berkesempatan hadir di celah-celah ramah tamah dengan Kakanwil di Aula Kanwil (3/9) itu, bersama para Ketua DWP lainnya.

Memang batu cincin asal Aceh memesona dan menggiurkan. Omong-omong Kakanwil kita pakai jenis apa ya….? [foto: kakanwil/inmas]

Tags: #
Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh