Banda Aceh (Humas)---Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh dan Dinas Pendidikan Dayah Aceh (DPDA) menggelar rapat bersama persiapan Hari Santri tahun 2021, di Kantor DPDA, Rabu 6 Oktober 2021.
Hadir pada rapat ini, Kabid PD Pontren Drs H Maiyusri, Kadis DPDA Zahrol Fajri SAg MH dan jajaran, Forkopimda, dan sejumlah Kasi pada Bidang PD Pontren Kanwil Kemenag Aceh.
Upacara HSN pada 22 Oktober mendatang yang direncanakan digelar di Asrama Haji Embarkasi Aceh di Banda Aceh, Pada rapat ini juga membahas Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) yang ke 2 tahun 2021.
Maiyusri menjelaskan, panitia bersama harus segera merampungkan teknis pelaksanaan upacara HSN dalam rapat ini.
"Kelengkapan tertib acara dan teknis pelaksanaan ini ini harus difinalkan karena waktunya sudah dekat, dan dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan," katanya.
Ia menyampaikan, kedua lembaga ini harus bersinergi dalam rangka menyemarakkan pelaksanaan upacara HSN 2021.
"Agar semangat pelaksanaan dengan menerapkan protokol kesehataan dan berjalan dengan khidmat dan diikuti seluruh pondok pesantren di Provinsi Aceh," ungkapnya.
Peringatan hari santri tahun 2021 akan dilaksanakan dengan meriah, penuh penghayatan dan makna dari perjuangan santri, meskipun ditengah pandemi Covid-19.
Pelaksanaan upacara HSN sebagai momentum penting dan bersejarah dalam rangka mengukuhkan persatuan dan silaturrahmi para santri, menjaga kerukunan dan merawat moderasi beragama, tambahnya.
Zahrol Fajri dalam sambutannya menyampaikan agar HSN tahun 2021 kegiatan MQK ke-2 harus dipersiapkan sebaik mungkin.
“Bila ada hal-hal yang penting dan segera, untuk dapat kita tindaklanjuti bersama, semoga melalui pertemuan ini akan menghasilkan yang lebih baik dan suksesnya dua kegiatan yang kita rencanakan,” kata Zahrol.
Tahun ini HSN bertema "Santri Siaga Jiwa Raga" sebagai bentuk pernyataan sikap santri Indonesia agar selalu siap siaga menyerahkan jiwa dan raga untuk membela tanah air, mempertahankan persatuan Indonesia, dan mewujudkan perdamaian dunia. Siaga Jiwa Raga juga merupakan komitmen seumur hidup santri untuk membela tanah air yang lahir dari sifat santun, rendah hati, pengalaman, dan tempaan santri selama di pesantren.[]