Banda Aceh (Inmas) - Mat Budin berdiri penuh semangat, ketika Maulinar Intan, MC acara pelepasan Jemaah Calon Haji (JCH) Embarkasi Aceh mengumumkannya sebagai JCH tertua dalam kloter 07 pada acara pelepasan jemaah di ruang Jeddah asrama haji Banda Aceh, Senin (29/7) sore tadi.
Menurut data tim dokumen Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) embarkasi Aceh, Mat Budin adalah JCH tertua tahun ini.
"Mat Budin lahir tanggal 13 mei 1920. Beliau jemaah tertua tahun ini. Umurnya 99 tahun. Bekerja sebagai petani dan tinggal di Dusun Jembatan Desa Juar Kecamatan Sekerak," kata juru bicara PPIH embarkasi Aceh, M. Nasril.
"Siang tadi, kami dengan beberapa teman media sempat menemui beliau. Kami melakukan bincang-bincang kecil," ujar M. Nasril.M
Mat Budin memiliki 5 orang anak, 2 perempuan dan 3 orang laki-laki. Cita-citanya sederhana. Hanya ingin menunaikan rukun Islam yang kelima yaitu berangkat ke tanah suci.
Untuk bisa ke tanah suci tahun ini, Mat Budin hanya mengandalkan pekerjaannya sebagai petani. Dia menanam beberapa jenis sayuran seperti cabai, terong dan kacang-kacangan.
Mat Budin tidak segan-segan menawarkan hasil jerih payahnya kepada para tetangga yang membutuhkan. "Saya selalu mempersilahkan tetangga untuk memetik langsung cabe, ataupun terong untuk dimakan. Saya tidak pernah menentukan harganya," cerita Mat Budin.
Mat Budin mendaftar haji pada tanggal 01 Mei 2012 dan telah beberapa kali mengajukan permohonan percepatan keberangkatan dengan alasan lansia.
Doanya terkabul, walaupun Mat Budin berangkat tanpa pendamping. Istrinya tinggal di kampung. Karena keterbatasan dana, Mat Budin hanya mampu mendaftar haji seorang diri.
Mat Budin bin Abdul Latif dan 392 jemaah lain yang berasal dari Langsa, Aceh Tamiang dan Banda Aceh akan bertolak ke Arab Saudi melalui Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar dini hari nanti.
Nurul Husna binti Abdul Aziz tercatat sebagai jemaah termuda dalam kloter 07. Pemegang nomor manifest 203 asal Kota Langsa ini masih berumur 18 tahun.
JCH kloter 07 dilepas Walikota Langsa, Usman Abdullah. Pria yang akrab disapa Toke Seuem berharap saat kembali ke tanah air, semua jemaah benar-benar menjadi haji yang mabrur.
"Kami berharap setelah melaksanakan ibadah haji, saat pulang nanti saudara-saudara kami benar-benar menjadi haji yang mabrur. Tidak lagi yang berkata kotor, tidak lagi mengenakan busana yang tidak pantas. Selalu memberi contoh yang baik kepada masyarakat," katanya. []