CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Masjid Rahmatullah Saksi Bisu Smong

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 538
Selasa, 29 November 2016
Featured Image

[Banda Aceh | Muhammad Sofyan] Setelah menikmati Matahari Senja (Sunset) di Lampuuk Saya bersama Pak T bergerak menuju Masjid Rahmatullah Lampuuk untuk Shalat Maghrib dan Isya secara Jama` Taqdim. Ketika kami sampai jama`ah di Masjid tersebut telah usai sehingga kami shalat masing-masing.

Usai Shalat Lima Raka`at (3+2), kami bermaksud keluar dari Masjid utnuk melanjutkan perjalanan kembali ke rumah kakaknya Pak T, namun karena ada pemandangan aneh di salah satu sudut sebelah Timur Masjid Rahmatullah menghentikan langkah kami dan mengalihkannya ke sudut tersebut. Beberapa tiangnya patah, sebagian masih menggantung dan sebagiannya sudah tergeletak di lantai yang masih pesah-pecah. Sudut tersebut dibati dinding kaca dan disebelah dalamnya tergantung beberapa foto yang memperlihatkan keadaan disekitar Masjid Pasca Tsunami (Smong, dalam bahasa Simeulue) 26 Desember 2004.

Salah satunya bertuliskan “Masjid Rahmatullah yang berjarak 400 meter dari bibir pantai satu-satunya bangunan yang tetap utuh setelah Lampuuk diterjang Tsunami.”

“Sudut ini sengaja tidak diperbaiki untuk kenangan anak cucu kami,” ujar salah seorang jamaah perempuan yang melihat kami terheran-heran menyaksikan pemandangan itu.

Melihat foto-foto yang ada di sama dan membaca beberapa tulisan yang menerangkan foto tersebut, tak terasa air mata kami berlinang, mengingat betapa dahsyatnya hampir 13 tahun silam, dimana sebuah gelombang raksasa yang dahsyat (Tsunami dalam bahasa Jepang, Smong dalam bahasa Simeulue),  meluluhlantakkan daerah itu dan beberapa daerah lain di pantai barat pulau sumatera.

Sedih rasanya membayangkan bagaimana perasaan mereka yang selamat, melihat sanak keluarga dan harta bendanya musnah dalam sekejap, hanya hitungan menit saja.

Sedih rasanya, mengingat betapa lemahnya manusia di hadapan Allah, bagaikan kayu rapuh yang langsung patah ketika dihempas gelombang. Ketika Allah datangkan sedikit bencana, mungkin belum ada 1 % pun dari bencana akhir dunia (baca Qiamat), mereka jadi bagaikan sebuah Styrofoam yang patahdan terlempar dihempas gelombangm bagaimana pula jika yang didatangkan itu 100 % nya??

Belum ada 1 % pun. Bangunan yang mereka bangun berbulan-bulan bahkan ada yang betahun-tahun lamanya luluh lantak hanya dalam hitungan menit, kecuali beberapa bangunan ygn dikehendaki-Nya.

Tatkala bangunan di sekitarnya hancur, tapi Allah selamatkan “rumah-Nya” (rumah-Nya disini bukan berarti rumah tempat Allah berlindung, tspi rumah-Nya dalam arti rumah tempat Allah disembah, dipuja dan diagungkan). Allah perlihatkan kekuasaan-Nya. Tatkala bangunan dan tanaman serta segala yang ada di sekitarnya hancur dan luluh lantak, tapi Allah selamatkan rumah-Nya kecuali hanya retak dan patah dibeberapa bagiannya saja dan salah satunya yang dielamatkan Allah adalah “Masjid Rahmatullah Lampuuk.”

Usai diterjang Smong, Masjid Rahmatullah bagaikan sebuah Masjid di tengah gurun pasir penuh sampah, rumah-rumah dan pepohonan telah tiada, hanya ada Masjid Rahmatullah. Allah jadikan “Masjid Rahmatullah” sebagai saksi bisu betapa dahsyatnya Smong (Tsunami) Aceh tanggal 26 Desember 2004

Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh