[UINAR| Nat/Yakub]  Dalam meningkatkan pengembangan pendididkan dan pengajaran, Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh gelar Lokakarya Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) dan rencana induk pengembangan (RIP) UIN Ar-Raniry, kegiatan tersebut di Ruang Sidang III Biro Rektor.

Wakil Rektor I bidang akademik dan kelembagaan Dr H Muhibbuthabry M.Ag di sela-sela kegiatan, Jumat (6/11) mengatakan, dengan berubahnya bentuk dengan peraturan presiden nomor 64 tahun 2013 dari IAIN menjadi UIN meniscayakan harus melihat apa sesungguhnya UIN Ar-Raniry di masa akan datang.

“Oleh karenanya, hal itu yang meniscayakan kita untuk terus berfikir dan harus melahirkan tatanan tata kerja yang baik, yang salah satunya harus dirujukkan pada rencana strategis yang harus kita implementasikan sebagai acuan dasar bagi kita dalam proses pengembangan pendidikan dan pemebelajaran di Perguruan tinggi ini,” ujarnya.

Dia menambahkan, desain UIN Ar-Raniry ke depan harus diarahkan kepada fungsi produktif, untuk internal kita bagaimana kita menjalankan fungsi produktif itu berjalan dengan sempurna, tidak hanya untuk internal kita tetapi juga ekternal kampus.

“Lokakarya ini diharapkan dari Renstra yang dibangun di masa mendatang akan menjadi acuan, apa yang sesungguhnya yang dihasilkan dari renstra ini. Selanjutnya diharapkan dapat mengurangi mengurangi konflik majemen antara proses pelayanan administasi,” kata Muhib.

Sementara itu Ketua Panitia Drs Junaidi Rasda mengatakan, dengan beralih status perguruan tinggi merupakan suatu kewajiban dalam menyusun rencana strategis untuk lima tahun ke depan di UIN Ar-Raniry, hal ini mendapat perhatian serius dari pimpinan dengan membentuk panitia untuk menyusun rencana strategis ke depan menjadi pengembangan UIN Ar-Raniry sebagaimana yang diharapkan.

“Lokarya ini sebagai pembekalan bagi seluruh pimpinan dan civitas akademika agar pengembangan UIN Ar-Raniry ke depan betul-betul menjadi lembaga pendidikan yang membanggakan di Aceh khususnya bahkan secara internasional,” ujarnya.

Junaidi menyebutkan, kegiatan ini diikuti sebanyak 115 orang peserta yang terdiri dari para wakil dekan, ketua program studi, para kepala pusat dan lembaga, konsultan ahli dan juga perwakilan mahasiswa di Lingkungan UIN Ar-Raniry.

Lebih lanjut dikatakan, kegiatan ini berlangsung selama dua hari, pada hari pertama peserta diberikan materi pola penyusunan rencana strategis perguruan tinggi oleh Kasubdit Kelembagaan Kementerian Agama RI Dr Mastuki MA, selanjutnya materi tentang arah Renstra UIN Ar-Raniry disampaikan oleh Prof Dr Syahrizal Abbas MA, dosen UIN Ar-Raniry dan Kepala Dinas Syariat Islam Aceh.

Pada hari ke dua, disampaikan materi pola penyusunan RIP Perguruan Tinggi oleh Dekan Fakultas Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan materi Arah RIPUIN Ar-Raniry, disampaikan oleh Ketua Lembaga Penjaminan Mutu UIN Ar-Raniry Prof Dr H Al Yasa’ Abubakar MA.

Migrasi Data

Sementara itu, pada hari yang sama UIN Ar-Raniry juga menggelar Workshop Migrasi Data Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD-DIKTI) dan nomor induk dosen nasional (NIDN) dan nomor urut pengajar nasional (NUPN) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, kegiatan tersebut berlangsung 6-7 November 2015 di Ruang Sidang I Biro Rektor kampus setempat.

Kepala Information and Communications Technology (ICT) CenterUIN Ar-Raniry Nazaruddin Musa, SIP, M.LIS disela-sela workshop, Jumat (6/11) mengatakan, workshop ini digelar untuk melakukan migrasi data dari PD-DIKTIUIN Ar-Raniry kepada Forlap Dikti.

“Saat ini tim dari program studi (prodi) sedang melakukan proses singkronisasi data yang dimiliki UIN Ar-Raniry ke Forlap Dikti, data yang dimigrasi merupakan data 2009 hingga 2015, proses ini akan dilakukan hingga sempurna,” ujarnya.

Nazaruddin Musa menambahkan, kegiatan ini berlangsung selama dua hari, diikuti oleh 60 peserta yang terdiri dari 46 prodi di Lingkungan UIN Ar-Raniry Banda Aceh, dengan harapan data sejak 2009 sampai 2015 dapat dilaporkan pada akhir Desember nanti. Panitia menghadirkan pemateri dari Diktis, Dr Anis Masychur MA dan Alip Nuryanto serta dari Dikti, Muhammad Nur Rochim.

“Kendala yang paling besar saat ini adalah pada pengumpulan data yang lama, hal ini disebabkan karena tim tidak memiliki dokumen lengkap termasuk salah satunya profil mahasiswa, oleh karena itu panitia secara khusus mengundang pemateri dari Diktis dan Dikti, mulai dari pengambil kebijakan hingga operator untuuk menguatkan komitmet pimpinan dan operator PD-DIKTIUIN Ar-Raniry,” kata Nazar Cyber.

Hal lain yang telah dicapai, terkait dengan perkembangan NIDN dan NUPN  dosen UIN Ar-Raniry, sampai saat ini sudah 90 persen atau 436 dosen disetujui oleh Diktis. Capaian ini sangat membantu bagi dosen di Lingkungan UIN Ar-Raniry, sebagian dosen lain masih dalam proses pengajuan. Demikian sekilas laporan acara yang berlangsung 6-7 November 2015, jelang Perkampungan ROHIS di Kota Jantho itu... []