Banda Aceh-KemenagNews (14/6/2013) Wakil Walikota Banda Aceh, dalam sambutan sebelum Kajian Jumatan (pagi Jumat, 14/6) yang digelar Pemkot di Taman Sari, mengajak keluarga Aceh, jika selama ini ada umat (juga anak-anak) yang masih meyakini kecilnya agama Islam, maka sekarang mudahkan anak-anak untuk meyakini bahwa agama Islam itu besar. Ajakan Wakil Walikota Banda Aceh, Hj. Illiza Sa'aduddin Djamal, SE itu juga, menyahuti betapa menyentuhnya lantunan Kalam Ilahi dan Sari Tilawah yang dbacakan Haikal Khalilullah dan Alfa (utusan Kota Banda Aceh untuk MTQ se Aceh ke Kota Subulussalam). "Jika masih ada yang menganggap Islam kecil, tugas agama orang tua meyakinkan anaknya akan kebesaran Islam. Dan pemerintah juga mendorong dan membantu dengan program semacam dakwah ini dan program lainnya," ujar Hj. Illiza, dalam acara pengajian yang disampaikan Tgk. Zulkhairi Zakaria (pimpinan dayah di Indrapuri). "Jangan benarkan yang biasa, tapi biasakan yang benar," ajak penceramah di pagi 5 Sya'ban, dalam kajian , yang diikuti jajaran Pemkot, siswa-siswi dan jajaran Kanwil Kemenag Aceh. Lewat Taqwa: Urusan Usai, Insya Allah Pekan lalu, Pimpinan Dayah Baitussalihin Medan, Ustadz Rafiq Khan, di hadapan ribuan hadirin Banda Aceh dan sekitarnya sampaikan taushiah dalam kajian bulanan, dalam tajuk, Dakwah Umum Jumatan: Dakwah Adalah Kehidupan Islam. Tema kajian bulanan, "Membangun Kota Banda Aceh yang Berperadaban Islami" (31/5). Agenda bulanan yang digelar Pemerintah Kota Banda Aceh itu mengupas berbagai hal keummatan dengan kisah yang memukau. Ustadz yang berjambang itu, di hadapan pendengar berbusana putih-putih, yang duduk bersila di lapangan depan Kantor Wali Kota/ Balai Kota itu, sampaikan bahwa, majelis zikir dan dakwah sebagaimana pagi ini, sungguh cara meraih rahmat dan ridha Allah SWT. Kajian tentang agama, bisa di gedung mewah atau jamaah di atas tikar pandan ini. Majelis yang hanya membicarakan dunia, apalagi syahawati itu juga bisa di gedung mewah dan lapangan rerumputan."Majelis yang di sana dibicarakan kegungan Allah, ayat Allah, dan berselawat, di sana ada ridha Allah. Dan majelis yang di dalamnya sunyi dari itu, itulah ajang luput dari ridha Allah," lanjut Ustadz, jelang Jumat akhir Mei 2013 itu lagi.Dalam kajian lalu, acara diawali dengan Shalawat, pengajian Al-Quran (Qari IPQAH Aceh) dan sari tilawah (Ustadz Bukhari M. Ali, S.Ag, guru madrasah di Aceh Besar), Ustadz dari provinsi tetangga itu, sampaikan banyak kisah, dengan bahasa yang lembut dan datar bersahaja. Di antara pesan moral penting ialah kisah kehancuran Namruz oleh yang nyamuk. Saat tugas tentara nyamuk selesai membinasakan pasukan Namruz, Allah mengapresiasikan hadiah buat nyamuk, seisi dunia. Namun, nyamuk (yang baru keluar dari otak dan hidung Namruz dengan sisa sayap tinggal satu), hanya ingin helaian sayap yang patah itu dikembalikan untuknya, bukan dunia dengan pernak-perniknya. "Harga dunia tidak lebih mulia dari harga seekor nyamuk," banding penceramah di Taman Sari, Gampong Baro, di pagi Jumat, 21 Rajab 1434 Hijriah itu. Ustadz juga ulangi kisah keunggulan pemuda tempo dulu. Saat pemuda gua melawan tiran dan berjuang menyelamatkan aqidah dari kekufuran raja, Allah menyelamatkan mereka, bersama anjing, selama 309 tahun. Di kala mereka bangun, belanja dengan uang kuno, 'ditangkap', dan diselamatkan raja yang sudah beriman, sesudah tiga abad sejak mereka tidur, saat itu. Mereka disambut raja dengan penghargaan dan ketakjuban. Lihatlah, dengan taqwa, dengan iman, Allah membantu hamba-Nya. Dengan tutup mata, lalu buka mata, usrusan Allah selesaikan. [muhammad yakub yahya-yyy]
Tentang Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota. Alamat Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242