Banda Aceh (Yakub)---Manasik haji bagi ribuan jamaah di Aceh, dipadatkan selama Syawal 1439 Hijriah ini. Baik pada jenjang kecamatan maupun di tingkat kabupaten, manasik bagi jamaah yang akan berangkat dalam gelombang kedua, ada yang dibuka Bupati/Walikota setempat. Pengisi materi pun, selain oleh petugas kloter, ulama, juga dari unsur Kankemenag.
Kakanwil Kemenag Aceh Drs HM Daud Pakeh juga pengisi materi manasik, antara lain di Masjid Al-Badar Kota Baru (Lampineung) Kec Kuta Alam Banda Aceh, Kamis (28/6). Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), H Abrar Zym SAg, serta jajaran dari TPHI, TPIHI, dan TKHI juga sampaikan materi yang berkenanaan dengan layanan.
Di antara isi manasik yang disampaikan dalam beberapa manasik, misalnya di Sigli dan Kota Langsa beberapa hari lalu, ialah bentuk layanan terkini yang dilakukan Kemenag. Di antaranya layanan katering, sebagaimana disampaikan Kasubdit Katering Haji, H Abdullah Yunus. Sebutnya, tahun ini, jamaah akan menerima layanan katering sebanyak 75 kali selama di Arab Saudi.
Jumlah ini lebih banyak dibanding tahun lalu yang hanya 60 kali. "Sebanyak 40 kali makan di Makkah, sekali di bandara, 18 kali di Madinah, dan 16 kali saat fase puncak haji di Arafah-Muzdalifah-Mina atau Armina," terang Abdullah saat Sosialisasi Peningkatan Pelayanan Jemaah Haji di Arab Saudi 1439 H/2018 di Hotel Mariot Medan, Jumat (29/6).
Menurut Abdullah, jamaah haji tidak perlu lagi membawa bekal bahan makanan terlalu banyak selama di Tanah Suci. Sebab, peningkatan layanan katering tahun ini sangat signifikan.
Dengan rata rata dua kali makan sehari, kata Abdullah, layanan katering di Arab Saudi hampir mencapai 90 persen dari masa tinggal jemaah di Saudi. "Jamaah hanya lima hari tidak mendapat layanan katering, yaitu pada tanggal 5-7 Dzhulhijjah serta 14-15 Dzulhijjah," ujarnya.
H Abdullah mengingatkan jemaah agar tidak menunda makan saat layanan katering sudah diterima. Paket katering harus dimakan sebelum batas waktu makan yang tertera pada kemasan.
Kemenag RI, sebagaimana keterangan terang Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, Hj Sri Ilham Lubis Lc, juga telah menyiapkan 165 hotel bagi jamaah Indonesia selama di Makkah pada musim haji 1439 H. Sebanyak 16 hotel di antaranya disewa secara tahun jamak (multi years) selama tiga tahun.
"Sebanyak 16 hotel di Makkah tahun ini disewa multi years. Kita lakukan sewa hotel selama 3 tahun," saat sosialisasi haji di Medan.
"Tidak banyak pemilik yang menawarkan hotel untuk disewa multi years. Sebab, mereka ingin mendapat keuntungan lebih," sambungnya.
Menurut Sri Ilham, ada tiga syarat yang harus dipenuhi bagi hotel yang akan disewa secara tahun jamak. Pertama, kontrak hotel harus dilakukan dengan pemilik, bukan perantara.
Kedua, harga berlaku flat selama tiga tahun. Ketiga, hotel harus berkinerja baik.
Selain 16 hotel yang disewa multi years, Kemenag juga telah menyewa kembali (repeat order) 109 hotel yang digunakan tahun lalu. Menurut Sri Ilham, sewa ulang didasarkan pada hasil penilaian jamaah, petugas, dan kasektor.
"Hotel yang disewa kembali ini dinilai memberikan pelayanan yang baik pada musim haji tahun lalu," jelasnya. Adapun 40 hotel lainnya adalah hotel yang baru dikontrak pada musim haji tahun ini.
Sri ilham menambahkan, proses pemilihan hotel yang disewa juga memperhatikan kemudahan distribusi katering dan layanan transportasi ke Masjidil Haram. Sebanyak 165 hotel ini tersebar di tujuh wilayah: Jarwal, Misfalah, Raudhah, Mahbas Jin, Syisyah, Aziziah, Rei Bakhsy. "Jarak terjauh 4.390 meter dan terdekat 900 meter," jelasnya.
Untuk akomodasi di Madinah, lanjut Sri Ilham, Kementerian Agama telah menyewa 107 hotel. Sebanyak 32 hotel disewa satu musim penuh.
"32 hotel itu kapasitasnya mencapai 105 ribu jamaah," ujarnya.
"75 hotel lainnya disewa paruh waktu atau blocking time," tandasnya.
Kloter pertama jamaah haji Indonesia akan mulai diterbangkan ke Arab Saudi pada 17 Juli 2018. Gelombang pertama menuju Madinah, gelombang kedua menuju Jeddah, termasuk dari Aceh yang terbang Sabtu (4/8).
Sri menyambung, bahwa jamaah haji tahun ini tidak perlu membawa koper dari lobby ke kamar hotel. Sebab, koper akan diantar hingga kamar hotel mereka.
"Tahun lalu, angkut koper dari lobby hotel ke kamar dilakukan oleh jemaah. Tahun ini kita minta pemilik hotel sediakan petugas angkut koper jamaah dari lobby ke kamar," jelasnya.
Jarak terjauh hotel di Makkah dari Masjidil Haram adalah 4.390 m. Sedang jarak terdekat 900m. Untuk di Madinah, jarak terjauh dari Masjid Nabawi adalah 650 m. "Semua masuk wilayah markaziah," tandasnya.[]