[Banda Aceh| Muhammad Yakub Yahya] Menag (Menteri Agama) RI, Dr (Hc) H Suryadharma Ali Msi, akan melakukan kunjungan kerja yang salahsatu agendanya adalah gerak jalan kerukunan, agenda tersebut adalah ke Meulaboh, Aceh Barat. Menteri Agama bersama rombongan akan menuju meulaboh via Medan (Bandara Kuala Namu), dilanjutkan Menuju Bandara Cut Nyak Dhien Nagan Raya, pada Selasa (18/2) siang hari. Agenda tersebut akan berakhir pada Rabu (19/2) siang, beranjak dari lokasi kembal ke Jakarta via Medan.
Seperti biasa, tim protokoler sudah semestinya berada di lokasi acara lebih awal dan kembali/ pulang dari lokasi acara menyusul kemudian setelah kepulangan Menteri Agama dan setelah menyelesaikan seluruh tugas secara tuntas di lapangan.
Sebelum bertolak ke Meulaboh, bersama tim Subbag Inmas (Informasi dan Humas) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, salah satu Protokoler Menteri Agama RI, Saprudin SE, putra Jawa Tengah, berbagi kisah, seputar protokoler di kementerian kita.
“Beda memang kita yang mengatur acara terhadap Menteri Agama RI yang hanya memiliki satu (1) agenda pokok saja, dengan acara yang memiliki beberapa agenda yang berbeda. Kalau hanya satu agenda, begitu acara selesai langsung kembali lagi ke jakarta” kisah Pak Udin (sapaan Saprudin), sambil menikmati segelas kopi Aceh, di sekitar Bundaran Lambaro, Aceh Besar itu.
“Pernah kita sudah sepakat dengan agenda acara, namun di tengah jalan ada permintaan sisipan dari elemen tertentu, lalu beda pula antara informasi yang ada sama kita dengan yang ada sama Menteri atau lainnya, nah kita yang di protokoler yang bertugas untuk mengkomunikasikan dan mengkordinasikan keseluruhan agenda agar tidak terjadi miss komunikasi dan kesalahan persepsi.” sambung Udin, sambil mengenang kisah kehadiran di Bener Meriah tahun lalu.
Udin yang berambut cepak, juga berkisah suksesnya Gerak Jalan Kerukunan di berbagai provinsi.Sambil berdiskusi soal tsunami, masjid yang selamat usai ie beuna, kemarau panjang di Aceh, shalat istisqa’ pada Sabtu, 15/2 (hujan tapi belum turun juga), letusan Kelud dan Sinabung, soal Seulawah, jalan ke Meulaboh, dan pengalaman kerja masing-masing, Saprudin asyik membaca beberapa koran lokal.
Pada kami, Udin bertanya soal Seulawah Agam yang kini statusnya siaga (sebelum ke level waspada dan awas!), juga gunung api di Bener Meriah, soal lalu-lalangnya mobil berlogo PA dan benderanya, hingga kesan Udin dengan Wagub Aceh (Muzakir Manaf), yang pernah satu pesawat beberapa waktu dulu.
Ternyata ada nama-nama dan berita di harian di Aceh itu, yang bersinggungan dengan keprotokolan Udin selama ini. Saat membaca berita Bupati/Wakil Bupati Bener Meriah (Ruslan Abdul Gani – Rusli M Saleh) yang sedang ‘hangat-hangat tahi ayam’ dengan (Anggota) Dewan, Udin teringat dengan masa pendampingan bersama Pak Menteri tahun lalu, ke ‘kaki Burni Telong’ itu.
Disinggung juga kesan Udin dengan Kakankemenag di sana (Drs H Amrun Saleh), kesan dengan Drs H Daud Pakeh, Kakankemeng Aceh Jaya (yang wilayahnya akan dilaluinya lewat ‘jalan tol’ USAID nanti, saat ke Meulaboh).
Saat membaca kisruh di Takengon, Aceh Tengah, yang juga masuk satu headline-nya dalam koran kita, pada Ahad (16/2) ini, ‘berita panas’ antara Dewan/Bupati dengan korban gempa di Aceh Tengah, Udin teringat kembali dengan kesannya saat bersama Bupati dan Kakankemenag (H Hamdan) tahun lalu.Lalu,
saat ikuti berita Kota Langsa, Pijay, Pidie, Singkil, kemarau di Banda Aceh (termasuk namanya banyak yang berawalan “Lam… lam…”), dan berita daerah lainnya, Udin banyak ingin tahu ‘bumbu berita’ dari kami, yang menjemputnya.
Nanti Pak Udin akan banyak berurusan dengan Pak Tito (sapaan untuk HT Alaidinsyah, Bupati Aceh Barat), saat ke Meulaboh,” jawab saya, saat berita-berita dari Meulaboh dibaca Udin, dan melihat wajah Bupati dari PAN itu.
Sebelumnya, Udin sudah tahu bahwa Kakanwil juga sudah melihat persiapan di Meulaboh, juga pertemuan dengan Bupati, beberapa hari lalu.“Jika berbeda sedikit perencanaan sebelum acara dengan kondisi ril di lapangan, misalnya ada permintaan penyisipan agenda lain (revisi) ke dalam sesi acara, yang itu secara tiba-tiba, lalu sedikit saja kita terlambat pula kita berkoordinasi dengan pejabat yang di level yang di bawah dan di atas, kita yang protokoler ini yang kadang-kadang kelimpungan, tapi harus selalu kita atasi dan kita koordinasikan secara baik supaya sukses” ujar Udin, yang biasa mendampingi Menag (Menteri Agama) RI, dan hadir dua hari sebelum kedatangan Menag.
Saudara Udin memang ke Meulaboh, via Banda Aceh, sore Ahad (16/2), dengan Kasubbag Inmas dan jajarannya, bersamaan dengan rombongan Kepala Kanwil Kementerian Agama Aceh Drs H Ibnu Sa’dan MPd dan Ketua PPP Aceh Tgk H Mohd Faisal Amin. Setiba di Bandara SIM (Sultan Iskandar Muda), dengan GA (Garuda Indonesia) pagi, minum kopi di Sareng Kupi Lambaro, merupakan pilihan yang pas, untuk mengisi ba’da dhuha Ahad itu.
Dalam diskusi singkat sebelum masuk ke Asrama Haji (untuk istirahat sejenak), Udin bilang, “Ada rekan protokoler yang di Medan, dan kami duluan menanti dan memersiapkan ketibaan Menag di Meulaboh.” Selamat untuk kedua kali di Aceh, Pak Udin, sampai jumpa di Kota Teuku Umar, Johan Pahlawan…. [a/lh]
[foto: salah satu Gedung Kemenag RI, difoto sebelum banjir Jakarta terakhir, foto: Yakub]