Banda Aceh (Yakub)---Hampir tiap hari, ada calon pengantin (catin) yang tunaikan pernikahan dalam Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Tidak hanya dari Banda Aceh, pasangan dari luar kota dan provinsi lain juga ramai yang laksanakan hajat munakahat di sini.
Jadilah pagi hari, suasana dalam Masjid Raya yang berkubah hitam ini, kian riuh dan menggema, apalagi saat tetamu yang hadiri sunnah nabi ini relatif ramai.
Di sela jadwal kemakmuran masjid yang padat, termasuk shalat, ceramah, halqah, pengajian dan rutinitasnya TPQ Plus Baiturrahman, para khadam (cleaning service) pun, terus lanjutkan jadwal pembersihan, baik di dalam maupun di luar area masjid.
Sejak ada enam mesin pembersih lantai (floor machine/multi purpose cleaner), seiring dengan pemanfaatan selusin payung dan basement ini, sebagian kerja dalam masjid, juga diambilalih mobil mini berwarna hijau-hitam ini.
Sesuai jadwal, khadam berseragam wajib bekerja menurut shift, meskipun sedang ada kegiatan lain di masjid, walaupun saat itu Penghulu dari Kantor Urusan Agama (KUA) sedang utarakan khutbah nikah.
Maka saban pagi, di sela pernikahan yang diawali dengan pembacaan Kalam Ilahi, misalnya dari "Wamin aayaatihii an khalaqakum minturaabin... atau Wamin aayaatihii an khalalakum min anfusikum.... (QS Ar-Rum 20-21)", hingga sesi salam-salaman itu, mesin pembersih pun terus lalu lalang, meskipun itu sopir mutar-mutar di belakang hadirin dan hadirat, rombongan catin.
Akhir bulan lalu, Bank Aceh Syariah melalui paket Corporate Social Responsibility (CSR) menyerahkan enam mesin untuk bersihkan lantai marmar masjid, yang diterima Gubernur Aceh, Ir H Irwandi Yusuf MSc, dan diteruskan pada Imam Besar Prof Dr H Azman Ismail MA.
Meskipun demikian, pernikahan lancar meskipun khadam sedang bekerja.
Sebagaimana dimaklumi, untuk bisa menikah di Baiturrahman, perlu mendaftar jauh-jauh hari, pada Sekretariat Masjid Raya. Mungkin bisa mendatangi atau menelepon 'memilih jadwal' dua tiga bulan, sebelum acara.
Apalagi jika ingin jadwal yang diinginkan, misalnya tidak terlalu pagi. Atau ingin bulan tertentu, yang biasa padat pernikahan seperti Syawal dan bulan maulid. Sesekali bisa jawal ditunda/dibatalkan/dialihkan ke aula, jika mendadak ada agenda pemerintah.
Apalagi jika ingin jadwal yang diinginkan, misalnya tidak terlalu pagi. Atau ingin bulan tertentu, yang biasa padat pernikahan seperti Syawal dan bulan maulid.
Calon linto baro dan dara baro (calinda) yang jadwalkan prosesi ijab qabul di masjid yang miliki 5 menara, 7 kubah, dan 12 payung ini, kadang bisa empat pasang. Umumnya aqad nikah dilaksanakan wali dara baro sendiri. Sesekali, jabat tangan wali nikah ini, ada yang diwakilahkan pada Kepala KUA.
"Ada pasangan atau yang mewakili yang memilih acara pukul 08.00, atau pukul 08.40, dan ada yang memilih pukul 09.30 WIB," jelas petugas H Junaidi SSos (Urusan Dalam) dan Samsul Bahri (Bendahara TPQ Plus Baiturrahman) di ruang sekretariat masjid yang kini jadi UPTD Pengelolaan Masjid Raya Baiturrahman (Kepalanya Drs H Nasruddin Ibrahim MA) di bawah Dinas Syariat Islam Provinsi Aceh ini.
"Sesekali ada yang mendadak memilih jadwal, padahal jadwal sudah penuh untuk tiga pasang per hari. Maka sebelum apel, sekitar pukul 07.00 WIB pernikahan untuk mereka pun dilayani. dan namanya jadwal ekstra," tutup Muhammad Yakub Yahya, khadam yang membantu menangani aktivitas remaja, pengajian TPQ Plus, penerbitan Gema, dan sekitar 8 tahun menetap di lantai 6 menara utara masjid, sebelum 'musim gempa'. []