[Pidie | Martoni Yusuf/Jamal Idi] Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pidie, Jum’at (10/10) kemarin dibanjiri oleh pasangan yang ingin menikah, sebanyak 17 pasangan pada hari itu melangsungkan pernikahan, 16 diantaranya dilaksanakan di KUA sementara 1 pasangan lagi memilih acara sakral tersebut dikediaman pengantin wanita.

Kepala KUA Kecamatan Pidie, Fajri,SH.I mengatakan akibat membludaknya pasangan yang ingin menikah, pihaknya mengatur jadwal pernikahan. “Untuk mengatasi over kapasitas, kami membagi 4 gelombang, masing-masing gelombang ada 4 pasang yang menikah,” kata Fajri yang ditemui di kantornya Jalan B.Aceh-Medan desa Lhok Keutapang, Pidie.

Fajri pun mengakui, tanggal unik kerap menjadi incaran sepasang kekasih untuk meresmikan hubungan ke jenjang pernikahan. “Sebenarnya, tanggal 10 bulan 10 termasuk tanggal cantik dan istimewa dan ini diminati masyarakat untuk menikah,” katanya.

Menurut Fajri, jumlah pasangan menikah terbanyak terjadi jelang puasa Ramadhan, usai Lebaran Idul Fitri dan saat Bulan Dzulhidjah (kalender Islam), atau lebih dikenal dengan bulan haji. “Kebanyakan pasangan menikiah di momen usai Hari Raya Idul Adha,” ungkapnya.

Selain tanggal cantik, dan momen idul adha, pada hari itu juga bertepatan dengan hari Jum’at. “Hari Jum’at merupakan hari yang paling utama (afdhal) dari semua hari dalam sepekan,” kata Fajri.

Fajri mengaku memahami, sebagian pasangan menjadikan pernikahan sebagai moment bersejarah dalam perjalanan hidup mereka. “Kemungkinan sebagian besar memilih tanggal tersebut agar pernikahan lebih memiliki nilai sejarah, dan lebih mudah dikenang, dan kebanyakan memilih di KUA juga dikarenakan adanya PP 48/2014 dimana pelaksanaan nikah di KUA gratis” ujar Fajri. [yyy]