Banda Aceh (Humas)---Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh melaunching Program Madrasah Plus Ketrampilan MAN 3 Banda Aceh, Selasa, 6 Oktober 2020.
Lauching tersebut dilakukan pasca penetapan keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2851 Tahun 2020 Tentang Penetapan Madrasah Aliyah Plus Keterampilan Tahun 2020.
Turut hadir pada launching tersebut Kakanwil Kemenag Aceh Dr H Iqbal SAg MAg, Ketua MAA Provinsi Aceh selaku Ketua Komite Madrasah, Prof Dr H Farid Wajdi Ibrahim, MA, Kakankemenag Banda Aceh, Drs H Asy'ari MSi, Para Kabid di lingkungan Kanwil Kemenag Aceh, Perwakilan Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh, Kapolsek, Danramil, Kepala Puskesmas, dan Kepala Desa Rukoh.
Ketua Komite Madrasah, Prof Dr Farid Wajdi Ibrahim MA mengapresiasi semua pimpinan dan jajaran Kemenag Aceh yang menginisiasi lahirnya madrasah plus ketrampilan di Aceh.
"Kerjasama yang baik selama ini, telah melahirkan hasil yang luar biasa, mudahan ini akan menjadi semangat baru bagi madrasah," kata Prof Farid.
Ia mengucapkan selamat atas pengakuan nasional terhadap 4 madrasah di Aceh menjadi madrasah plus ketrampilan.
"Saya sebelum jadi profesor, sudah jadi komite di madrasah ini. Kerja tim yang baik harus tetap kita pertahankan," harapnya.
Farid Wajdi mengatakan untuk melakukan perubahan dan inovasi pasti dilakukan oleh orang-orang yang tak biasa.
"Orang biasa yang bekerja biasa, hasilnya akan biasa. Orang biasa yang bekerja luar biasa, hasilnya luar biasa. Kalau orang luar biasa dengan kerja luar biasa bisa anda bayangkan apa hasilnya, karenanya kita harus berbeda, dengan berbeda kita terkenal, maka harus banyak perubahan yang kita lakukan," ucapnya.
Ia juga menjelaskan tujuan pendidikan nasional menciptakan anak didik yang kreatif dan mandiri.
"Pengembangan psikomotorik atau ketrampilan penting dibekali dalam dunia pendidikan, guna menghadapi dunia kerja," jelasnya.
Kakanwil Kemenag Aceh, Dr H Iqbal SAg MAg ketika melaunching madrasah plus ketrampilan mengatakan kehadiran madrasah vokasi sangatlah penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing siswa madrasah secara global, dan relevansinya dengan dunia kerja.
Menurutnya, alumni madrasah tidak hanya memiliki ketrampilan, tapi juga pengetahuan agama yang cukup, dengan modal ini tentu akan timbulnya kepercayaan dalam masyarakat ketika bekerja.
"Ke depan kita berharap akan lahirnya madrasah-madrasah ketrampilan lainnya, demikian juga harapan kita akan lahir pondok pesantren/dayah ketrampilan di Aceh." harapnya.
Pada kesempatan itu, Kakanwil dan jajaran Kemenag yang hadir ikut meninjau langsung lokasi praktik kerja ketrampilan siswa di madrasah tersebut.[]