[Kanwil | Muhammad Yakub Yahya] Jajaran Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh hadiri kajian Jumatan di Taman Sari (5/12). ‘Pengajian Umum’ pertengahan Shafar 1436 H ini, diisi oleh DR Achyar Zain MAg, salah satu doktor fiqh asal IAIN Ar-Raniry (kini UIN). Sedangkan IAIN Suka Yogyakarta.

Ustadz Achyar, asal Tanjung Balai Sumut itu, kupas dalam ‘Dakwah Umum Jumtan’, seputar kebangkita Islam, termasuk soal zakat. Di samping soal penyambutan Tahun Baru nanti, yang tak boleh diikuti oleh umat Islam.

“Dulu orang Jawa ke Aceh, kini orang Aceh ke Jawa belajar, mari kita kembalikan kejayaan Islam masa lampau milik Aceh,” ajak Ustadz.

“Kami mengundang semua warga dan 75% unsur SKPA Kota Banda Aceh,” jelas Walikota Banda Aceh, yang diwakili Kadis Syariat Islam H Mairul Hazami MSi.  

Penceramah DR Zchyar memang pas mengupas soal problematika keummatan. Memang saat promosi program doktoral di Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ar-Raniry Banda Aceh, DR Achyar, kolomnis Waspada itu, mengangkat sola zakat, dalam konsentrasi ilmu fiqih modern.

Dosen di IAIN Sumatera Utara itu dinyatakan lulus sebagai doktor keenam ilmu fiqih modern, dalam rapat senat terbuka IAIN Ar Raniry, Rabu (23/6/2011). Sebelumnya, IAIN Ar Raniry telah melahirkan lima doktor fikih modern, di antaranya berasal dari Aceh, Semarang, Jawa Tengah, Jambi, dan Medan. Achyar Zein, promosi menjadi doktor dengan disertasi berjudul Kriteria Tindak Pidana dalam Alquran.

Rasululllah SAW itu kaya, gembalaannya bukan 10-an ekor, tapi seribuan ekor yang bermanajemen pula, beliau eksportir, assetnya milyaran. Mahar dengan Khadijah saja sekitar 1 milyar (emas dan onta) kurs sekarang. Jadi jangan bayangkan kepicikan yang kita lihat kehidupan Nabi SAW. [inmas]