[Embarkasi Aceh | Yakub] Saat Kelompok Terbang (Kloter) 3 asal Pidie, Nagan Raya, Aceh Tenggara, dan Gayo Lues landing (mendarat) di Bandara King Abdul Aziz, pagi Sabtu WIB (12/9) atau jelang shubuh di Arab Saudi, Kloter 4 pun masuk Asrama Haji Aceh.
Kloter 3 terbang dini hari Sabtu (12/9), dan masuk asrama pagi Jumat (11/9). Sementara Kloter 4 juga sama, tak menginap, pemberangkatan malam (22.30 WIB) dan, saat yang sama (Sabtu malam) masuk Kloter 5 dari Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara (21.00 WIB).
Sementara ini sedang penimbangan barang dan pemeriksaan kesehatan Kloter 4, yang saat di Arafah juga dipandu beberapa Abu, seperti Abu Mekkah (Tgk H Mukhtaruddin Budiman), juga ada Tgk H Zulfanwandi MAg (KBHIRaudhatul Qur’an Tungkop), para Kabid yang masuk PPPIH.
“Kami gabung dengan Kloter Banda Aceh, yang kumpul dan berangkat dari Lapangan Tugu Darussalam,” jelas Tgk Zulfan, sambing ngopi dari relawan An-Nabory Bersaudara, depan Aula Arafah. Wajar halaman Masjid Raya Baiturrahman kosong, pengantar rupanya fokus ke Darussalam.
Dan, JCH Banda Aceh masuk pukul 08.30 WIB. “Kurang disiplin, ini mengganggu,” ujar salah satu staf Perhubungan/ Dishukomintel, yang atur lalulintas dalam Asrama Haji, yang juga mereka ikut layani mantan Kadisnya, Prof Yuwaldi Awai MSc dan istrinya.
“Bus telat berkumpul ke Lapangan Tugu, sebab beda armadanya, ada yang dari DAMRI, Pariwisata, Kurnia dan lainnya, makanya tak kumpul baren kami, maka molor masuk ke asrama,” jelas satu staf Kemenag Banda Aceh, di samping Kabid Penaiszawa Drs H Bukhari MA.
“Sementara Aceh Besar kumpul di Lamsayeun Ingin Jaya,” jelas Tgk Zulfan, yang juga telat puluhan menit masuk ke Asramah. Di Lamsayeun Ingin Jaya, kawasan Rumah Wali Nanggroe, jamaah dipusatkan di sebuah dayah.
Dari Kloter 4 asal Aceh (4-BTJ Aceh), yang duluan masuk ke Asrama Haji, justru dari Bireuen. “Kloter asal Banda Aceh, Aceh Besar, dan Bireuen, juga tak menginap, pelepasan sore (17.00 WIB), pemberangkatan malam (22.30 WIB), teke off besoknya Ahad dini hari (01.45 WIB),” ujar Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Drs H Herman MSc MA.
Jelas Kasi Sistem Informasi Haji Bidang PHU Kanwil H Zainal Arifin MA juga, “Kloter 4 berasal dari Banda Aceh (218 jamaah), Aceh Besar (123 jamaah), dan Bireuen (47 jamaah), dan totalnya setelah petugas ialah 393 jamaah. Nanti kita laporka mutasi dan yang open seat.”
Lima petugas, dalam kloter yang tempati Nomor Maktab 15 Wilayah Mahbas Jin itu, yaitu (yang seharusnya) M Jamil SAg sebagai Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI), H Muhammad Zaini SAg MHI selaku Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI). Lalu, dr Nur Fauzany Sharir, Maidi Muhammad Zamzami, dan Rohana Nyak Malem sebagai dokter dan paramedis dalam kelompok Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI).
Namun H M Jamil sudah masuk Kloter 1 (kini di Makkah), yang mengganti M Iqbal MH (TPHI Kloter 1), yang saat ini ‘adm revisi’ belum turun (belum dipulangkan dari Jakarta), yang sempat keliru sedikit, yang ketahuan saat pelepasan.
“Ada kesalahan adm di Kemenag RI, ini semua ada hikmah,” jelas M Iqbal. Maka TPHI Kloter 4, yang telah masuk jadi TPHI Kloter 1, kini jadi kosong.
“Jadi Muhammad Zaini MH (yang Kepala KUA Peukan Bada Aceh Besar itu), tetap TPIHI Kloter 4, dan pengganti TPHI Kloter 4 yang kosong (karena mutasi ke TPHI Kloter 1), ialah Sayed Kahawaled MA dari TPHI Kloter 6,” jelas Kasi Sistem Informasi Haji, H Zainal lagi.
Lalu, Kloter 4 kembali ke Aceh, dari Madinah, insya Allah Rabu 21 Oktober pukul 08.10 Waktu Arab Saudi (WAS) dan tiba pukul 19.45 WIB, hari yang sama. Kepulangan Gelombang II ini via Madinah, bukan Jeddah.
Lalu, Kloter 4 kembali ke Aceh, dari Madinah, insya Allah Rabu 21 Oktober pukul 08.10 Waktu Arab Saudi (WAS) dan tiba pukul 19.45 WIB, hari yang sama. Kepulangan Gelombang II ini via Madinah, bukan Jeddah.
Jumlah korban meninggal dan terluka akibat tertimpa alat berat di Masjidil Haram bertambah. Menurut otoritas Saudi Arabia, setidaknya 107 orang tercatat meninggal dunia dan 238 terluka.
Menurut Menteri Agama Drs H Lukman Hakim Saifuddin, setidaknya seorang jamaah haji asal Indonesia meninggal dunia akibatnya dan 20 luka-luka.
“Petugas kita sedang terus mendata. Hingga kini tercatat satu meninggal,” kata H Lukman melalui pesan singkat pada media, Sabtu dini hari, 12 September.
Jamaah yang terluka kini dilarikan ke Rumah Sakit Ajyad dan Rumah Sakit An-Nur untuk menjalani perawatan. Lukman saat ini sedang berada di Jeddah dan akan segera beranjak ke Makkah untuk meninjau langsung.
Cuaca ekstrim di Arab Saudi masih perlu diwaspadai mengingat perubahannya begitu cepat berubah. Demikian ajak Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil, soal cuaca dan adanya korban crane.
[foto 1: Abu Mekkah memantau dan memandu kursi jamaah di Aula Arafah; foto 2: Kabi PHU dan Kabid Penaiszawa bersama Geuchik Rusli (Kemenag Aceh Besar) dan pihak Polisi/PPPIH; foto 3: Petugas Kloter 5 Drs Hamdani/TPHI dan Drs H Muzakkir MA/TPIHI; foto 4: Kabid Penaiszawa/PPPIH Bidang Penerimaan bersama Yasmaida dari Kemenag Kota]
[foto2: yakub inmas's]