[Baiturrahman | Muhammad Yakub Yahya]  Meski di menit ke 30 Prof DR H Said Agil Husin Al-Munawar, sempat terisak meneteskan air mata, saat membaca ayat-ayat tentang ganjaran Allah bagi hamba yang mengaji dan menghafalkan Al-Qur’an, tapi khutbah terus berlanjut hingga kurang lebih 40 menit.

Jamaah Jumat (juga pendengar dari ibu-ibu) yang berjubel sampai ke halaman (yang megah dengan panggung, mimbar, dan teratak) itu, tanpak tenang menyimak isi khutbah dari alumni Timur Tengah, KH Said Husin bin Agil Ahmad Al-Munawar (yang pernah menjabat Menteri Agama Kabinet Gotong Rorong, 22 Oktober 2001 – 21 Oktober 2004 itu.

Khutbah Prof DR Said Agil, yang juga Koordinator Dewan Hakim pada Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Korpri Nasional ke 2 ini, dinilai detil, meski kepanjangan.

“Memang kalau khutbah tak terasa kepanjangan, ingin jangan berhenti…..” isyarat Prof DR Said Agil Husin Al-Munawar (sering ditulis juga SAHAM), yang juga merangkap imam pada Jumat (26 Syawal), yang menjabat menteri, sebelum tsunami Aceh itu.

Ayat, surat dan arti Kalam Allah, untuk mendukung materi khutbah seputar cobaan, dan kesabaran, serta kemukjizatan Al-Quran, dilantunkan putra Palembang, Sumatera Selatan, (kelahiran 26 Januari 1954) itu, dengan fasih dan lengkap. Bicaranya pelan perkata dan perkalimat, memudahkan kita mendengar di dalam dan di luar masjid.

“Sound masjid memang sangat mendukung, meski khutbah sampai 40 menit,” ujar Kakanwil Kemenag Aceh Drs H Ibnu Sa’dan MPd didampingi Kakanwil Sumut Drs H Abdur Rahim MHum, di ruang imam. Tampak suasana berhaja, meski dr Zaini Abdulah dan Drs Hasbi Abdullah juga ada bersama.

Sebelum keluar pekarangan masjid, menuju ke Rumah Makan Asia Utama, masih di ruang imam, Kakanwil bahkan diminta memfoto Kakanwil Sumut dan Prof DR Sid Agil, disaksikan Imam Besar Masjid Raya, Prof DR Azman Ismail MA, serta Gubernur Aceh dan Ketua DPRA.

Selama khutbah Jumat (22/8), yang paling panjang bahasan Prof DR Said Agil (suami dari Dra. Hj. Fatimah Abu Abdillah Assegaf) ini, tentu sola guna, peran, mukjizat, dan perlakukan kita pada pembaca, penghafal, dan pengajar Al-Quran.

Mantan Menteri yang juga Qari Nasional ini, banyak juga singgung hakikat musabaqah, yang akan meningkatkan internaliasasi nilai qurani bagi PNS.

“Entah kapan kita bisa memperlakukan saudara kita yang qari, hafizh, mufassir, dan lainnya sebagaimana negara Islam lain memperlakukan dengan kesejahteraan dan gaji yang besar itu…” tanya mantan Menag RI, era Presiden Megawati itu. 

Usai khutbah, selesai shalat Jumat, dan usai memimpin shalat ghaib,  di mimbar Prof Said Agil Muanwar membacakan SK finalis MTQ Korpri Nasional II, yang sedang berlangsung, dan berakhir Ahda (24 Agustus). [inmas]