(Karang Beru|Sofyan) – “Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan empat kedudukan anak menurut Alquran,” ujar Alhamin Nasution, MA, Ketua Kelompok Kerja Pengawas Madrasah (Pokjawasmad) mengawali tausiah bakda Zuhur di Mushalla Al-Ikhwan Kantor Kemenag Aceh Tamiang (Kankemenag Atam) pada Rabu (29/3/2023).
Pertama; Anak yang menjadi penyejuk hati yaitu anak yang shalih yang berbaikti kepada kedua orang tuanya, anak seperti ini adalah anak yang mendapat Pendidikan agama dari orang tuanya baik langsung maupun tidak langsung dengan memasukkan anaknya ke Madrasah-madrasah, anak seperti ini akan senantiasa mendoakan orang tuanya.
Contoh anak seperti ini adalah sebagai mana terkisah dalam sejarah Nabi Ismail AS yang akan disembelih Ayahnya Nabi Ibrahin AS sebagai Qurban dan ia rela dan bersabar menjalankan perintah Allah atas orang tuanya.
Kedua; Anak sebagai Perhiasan yaitu anak-anak yang cantik dan gagah, tapi tidak mendapat Pendidikan agama dengan baik, fungsinya tak lebih dari hanya sekedar menyenangkan kala dipandang mata kalaupun berbakti hanya dari segi dunianya saja.
Ketiga; Anak sebagai fitnah bagi orang tuanya. Anak seperti ini adalah anak yang tidak berbakti, senantiasa mebawa petaka bagi kedua orang tuanya.
Keempat; Anak yang menjadi musuh bagi kedua orang tuanya, yaitu anak yang selalu melawan dan tak pernah mau menuruti apa yang diperintahkan orang tuanya, bahkan ada yang mengancam keseselamatan orang tuanya bila keinginannya tak dipenuhi, bahkan ada yang sampai menyakiti atau membunuh orang tuanya.
Oleh karenanya Alhamin mengajak seluruh jamaah untuk mendidik anak-anaknya dengan Pendidikan agama agar menjadi anak yang shalih dan jangan sekali-kali lalai dalam mendidik anak.