Kantor Kementerian Agama Kabupaten Simeulue melalui Seksi Bimbingan Masyarakat Islam menyelenggarakan Siaran Keagamaan tentang Kerukunan Intern Umat Beragama pada Kalangan Generasi Muda melalui Media Elektronik Tahun 2025, Selasa (26/8/2025), bertempat di Aula Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kankemenag Simeulue.
Kepala Kantor Kemenag Simeulue, H. Nashrullah, S.Ag., M.A., mewakilkan pembukaan kegiatan kepada Abusmar, M.Pd., selaku Pelaksana Harian (Plh.) Kepala Kantor, didampingi Kasubbag TU Ansaruddin, S.Pd.I., M.Pd., bersama para kepala seksi dan penyelenggara di lingkungan Kemenag Simeulue. Hal ini karena pada pagi hari yang sama, Nashrullah baru saja tiba di Sinabang mendampingi rombongan peserta Olimpiade Sains Madrasah (OSMA) dari Banda Aceh.
Dalam sambutannya, Abusmar menekankan bahwa generasi muda merupakan aset bangsa yang harus dipersiapkan dengan pemahaman keagamaan yang moderat dan wawasan kebangsaan yang utuh. Menurutnya, menjaga kerukunan umat beragama adalah tanggung jawab bersama, namun peran generasi muda menjadi penentu dalam keberlanjutannya.
“Kami mengharapkan seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan penuh kesungguhan, serta memanfaatkan forum ini untuk memperkuat komitmen menjaga kerukunan. Generasi muda memiliki peran kunci dalam menjaga persatuan dan kedamaian bangsa,” ungkap Abusmar.
Sebelumnya, Ketua panitia pelaksana kegiatan, Fauzan, S.Ag., M.H., yang juga selaku Kepala Seksi Bimas Islam dalam laporannya menyampaikan bahwa peserta yang hadir berasal dari pengurus organisasi kepemudaan, pengurus organisasi keagamaan, organisasi kesiswaan tingkat madrasah dan sekolah, serta unsur remaja Islam. Ia menambahkan bahwa selain berlangsung tatap muka di aula, kegiatan ini juga akan ditayangkan melalui media elektronik dalam bentuk video dokumentasi pada kanal YouTube resmi Kementerian Agama Kabupaten Simeulue, sehingga pesan moderasi beragama dapat menjangkau masyarakat lebih luas.
Melalui siaran keagamaan ini, Kemenag Simeulue memanfaatkan media elektronik agar pesan-pesan kerukunan dapat menjangkau masyarakat luas. Materi yang disampaikan mencakup peran generasi muda dalam menjaga harmoni sosial, strategi menangkal isu intoleransi, serta pentingnya menjaga kerukunan intern dan antar umat beragama.
Kegiatan ini menghadirkan tiga pemateri utama dalam sesi panel, yakni:
1. H. Nashrullah, S.Ag., MA. – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Simeulue
Materi: Kebijakan Pemerintah dalam Menjaga Kerukunan Umat Beragama di Kalangan Generasi Muda.
2. Ansaruddin, S.Pd.I., M.Pd. – Kasubbag TU Kankemenag Simeulue
Materi: Generasi Muda Islam dan Kerukunan Intern Umat Beragama.
3. Fauzan, S.Ag., MH. – Kasi Bimas Islam Kankemenag Simeulue
Materi: Pentingnya Kerukunan Umat Beragama di Kalangan Generasi Muda.
H. Nashrullah, dalam pemaparannya menegaskan bahwa Kementerian Agama terus mengarusutamakan program moderasi beragama sebagai bekal penting bagi generasi muda.
“Kerukunan umat beragama adalah aset yang sangat berharga bagi bangsa. Generasi muda hendaknya tampil sebagai pelopor dalam menjaga kerukunan, karena di tangan mereka terletak arah masa depan bangsa. Kerukunan tidak hadir dengan sendirinya, melainkan harus diupayakan melalui strategi yang tepat, seperti memperkuat komunikasi, menumbuhkan sikap saling menghormati, serta membangun kebersamaan dalam keberagaman. Dengan cara inilah persatuan dan kedamaian dapat terus terjaga dari generasi ke generasi,” jelas Nashrullah.
Acara ini dikemas dalam bentuk diskusi disertai dialog interaktif yang dimoderatori oleh Ridha Maulida S.Sos., disambut antusias oleh peserta. Suasana diskusi yang hidup dan terbuka membuat peserta dapat berperan aktif, menyampaikan pandangan, serta mengajukan pertanyaan langsung kepada narasumber.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, Kemenag Simeulue kembali menegaskan komitmennya dalam membina generasi muda agar senantiasa menjunjung tinggi kerukunan dan toleransi. Harapannya, generasi muda tidak hanya menjadi penerus bangsa, tetapi juga pelopor dalam menciptakan masyarakat yang rukun, harmonis, dan berorientasi pada persatuan bangsa.