
Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Aceh menyalurkan bantuan masa panik bagi penyintas bencana banjir yang melanda sejumlah kabupaten/kota di Aceh selama sepekan terakhir. Bantuan disalurkan melalui program Kemenag Aceh Peduli dan didistribusikan secara bertahap melalui posko-posko Kemenag di daerah terdampak.
Ketua Tim Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi 2025 Kanwil Kemenag Aceh, H Khairul Azhar SAg MSi menjelaskan bahwa bantuan yang disalurkan mencakup kebutuhan pokok, dan penyalurannya menyesuaikan dengan kondisi akses di lapangan.
“Ada yang kita antar langsung, ada yang kita kirimkan uang lalu mereka belanja di sana,” ujar Khairul Azhar di Banda Aceh, Rabu, 3 Desember 2025.
Menurutnya, bantuan ini sudah didistribusikan ke daerah terdampak sejak 28 November lalu. Hingga Selasa, 2 Desember 2025, bantuan telah menjangkau 10 daerah terdampak, di antaranya Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Barat, Aceh Tenggara, Gayo Lues Aceh Singkil dan Kota Langsa. Bantuan tersebut rata-rata terdiri dari beras sebanyak 15–25 sak, minyak makan 40–60 liter, 20–30 dus mie instan, baju layak pakai, dan telur.
Meski demikian, wilayah seperti Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Aceh Tamiang hingga kini masih terisolasi akibat akses jalan yang terputus. Kondisi tersebut membuat distribusi bantuan belum dapat dilakukan. Khairul mengatakan bahwa minimnya akses membuat opsi penyaluran logistik bantuan menjadi sangat terbatas, pusat perbelanjaan tertutup, pasar tak beroperasi, dan akses jalan belum dapat dilalui.
“Kalaupun kita kirimkan uang, tidak tahu harus belanja di mana,” katanya, menggambarkan dilema penyaluran bantuan ke wilayah-wilayah tersebut.
Selain itu, Kemenag Aceh memastikan akan terus memantau perkembangan di lapangan dan segera menyalurkan bantuan begitu akses memungkinkan.[]