Kutacane-KemenagNews (28/11/2012) Pelaksanaan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) XIII dan Expo Madrasah II yang sedang berlangsung di Kutacane, Aceh Tenggara mulai ternoda dengan terjadi insiden pengempesan ban sembilan unit kenderaan roda empat milik kontingen Porseni tersebut.Keterangan yang dihimpun wartawan di Kutacane menyebutkan, insiden pengempesan ban sembilan unit kenderaan bermotor yang terjadi Selasa, 27 Nopember 2012 di Komplek Pelajar Gumpung Jaya Babussalam itu menimpa mobil milik kontingen Kota Langsa dua, Aceh Tengah tiga, Aceh Timur satu dan kontingen A Selatan satu unit.Akibat terjadinya insiden tersebut suasana pertandingan terutama untuk cabang olahraga atletik yang sebelumnya aman-aman saja berubah menjadi kacau saat pemilik mobil mengetahui kenderaannya sudah dikempeskan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.Koordinator Humas dan protokoler panitia Poseni, H. Juniazi, S.Ag, M.Pd, yang dihubungi Selasa sore membenarkan telah terjadinya insiden pengempesan terhadap sembilan unit kenderaan bermotor milik kontingen Porseni tersebut."Sejauh ini saya belum mengetahui indikasi atau motif dari kejadian yang sangat menganggu ketertiban dan kenyamanan pelaksanaan Porseni dan Expo Madrasah yang sedang berlangsung di Kutacane Aceh Tenggara seraya berharap hendanya kasus yang terakhir terjadi,” kata Juniazi menjelaskan.Juniazi mengemukakan, Porseni dan Expo Madrasah Kementerian Agama tingkat Provinsi Aceh adalah ajang silaturrahmi, menjalin ukhuwah Islamiyah dan sarana untuk menjalin persahabatan diantara sesama."Semua pihak baik itu kontingen maupun masyarakat hendaknya menunjukkan sikap yang santun dan ramah diantara sesama kontingen maupun antara kontingen dengan masyarakat setempat." pinta Juniazi yang juga Kasubbag Humas dan KUB Kanwil Kemenag Aceh.Meski terjadinya insiden pengempesan ban kenderaan bermotor sehingga menimbulkan kekuatiran hal serupa terjadi lag, secara umum tidak berpengaruh terhadap jalannya Porseni di Kutacane yang mendapat julukan "Bumi Sepakat Segenep.""Insiden itu sendiri sudah diselesaikan secara kekeluargaan," jelas H. Juniazi. [Syahril Ahmad/yakub]