[Banda Aceh | Yakub] "Hal kecil, riak kecil, mestinya segera bisa dicari solusi, karena jika sudah besar nanti, akan rumit dan lama meyelesaikannya," sambutan awal dari Kasubbag Informasi dan Humas/Inmas Kanwil, H Rusli Lc MSi, dalam pembukaan diskusi akhir tahun, siang Sabtu (31/12) ini. Maka diskusi semacam fokus grop meja bundar, perlu diperbanyakkan.
Lanjut Kasubbag, dalam diskusi jelang tahun 2017 itu, di sekitar kita ada saja 'dia' yang senang meruncingkan masalah, dengan menuduh pihak lain macam-macam dan label ini dan itu, tapi saat ditanya 'mana' dan 'siapa' sosok yang dicapkan itu, tidak ada yang mampu menunjukkannya sosoknya.
Ajaknya, menanggapi maraknya aksi tuduhan 'nista-menistakan', mestinya tokoh agama level nasional, harus sering duduk bersama, bareng. Jika tidak pernah ketemu dalam forum yang membahas isu dengan kepala dingin, maka kerukunan sesama akan mudah terusik.
Dalam sesi Focus Group Discussion (FGD) akhir tahun yang bertajuk, "Merajut Perbedaan sebagai Rahmat tanpa Saling Menistakan", mengemuka sejumlah kabar baru seputar keragaman dan potret kekinian.
Diskusi yang digagas Subbag Hukum dan KUB Kanwil Kemenag Aceh, yang dibuka resmi Kasubbbag Inmas Kanwil H Rusli Lc MSi, diikuti dosen UIN Ar-Raniry, ulama, Pemuda Lintas Agama, jajaran Kanwil, Mahasiswa Sosiologi Agama, Mahaswa FKM Unsyiah, FKUB, dan rekan media massa.
Harap H Rusli, supaya tercipat kerukunan dalam Islam, mestinya umat hanya mengikuti fatwa MUI, bukan klaim elemen lain yang tidak legal, dan liar.
"Kecelakaan terjadi saat mobil keluar jalan, masalah terjadi saat seseorang keluar dari jalur," jelas Tgk Azhar Lc, novelis yang melalangbuana ke Australia, pimpinan dayah di Sibreh, yang menamsilkan dengan jalur moil yang banyak di Australia, yang tidak ada ketabrak, meski kencang, selama kemudinya masih dalam jalurnya.
"Bagaimana pemuda menyikapi dunia maya selama ini," tanya Syahrul, peserta jelang 1 Januari 2017 itu. Selanjutnya didiskusikan bersama, tanpa mengemukakan benar dan salah. Dalam acara dilaksanakan Subbag Hukum dan KUB Kanwil Kementerian Agama Prov Aceh, juga mengemuka konflik perebutan kepentingan, bahkan 'perebutan lahan' di rumah ibadah.
Solusinya, antara lain, ajak Dr Nurjanah, pahami perbedaan sebagai sunnatullah. Konflik sering karena beda pendapat dan beda pendapatan. "Sama-sama menjaga jalan. Jangan lempar duri ke jalan orang, cuma bersihkan jalan sendiri," tutupnya. Dan, amalkan ajaran agama masing-masing yang banar, maka insya Allah, rukun.... []