Takengon (Humas)---Kepala Seksi Kepenghuluan dan Fasilitasi Bina Keluarga Sakinah Bidang Urusan Agama Islam Kanwil Kemenag Aceh H Khairuddin S.Ag MA mengatakan, keluarga sakinah adalah modal dasar membangun bangsa.

Hal itu disampaikan Khairuddin saat menjadi pemateri dalam kegiatan Rapat Evaluasi dan Pelaporan Program Keluarga Sakinah di Hotel Grand Bayu Hill, Aceh Tengah, Kamis, 26 November 2020 malam.

Ia menjelaskan, untuk mewujudkan keluarga sakinah, maka Kementerian Agama diberikan wewenang untuk menjamin hal tersebut.

"Karena keluarga ada modal dasar membangun negara ini. Oleh karenanya, Kementerian Agama  itu menjadi satu program yang mesti direncanakan," kata Khairuddin.

Sebab itu, kata Khairuddin, melalui program bimbingan perkawinan (Bimwin), Kementerian Agama ingin mewujudkan keluarga sakinah.

"Bagaimana kalau anak kita pada suatu ketika dia tidak baik dengan keluarganya, harus ada bimbingan, salah satu yang bisa kita lakukan adalah melalui bimbingan perkawinan dan ini sudah menjadi program nasional," katanya.

Kemudian, kata Khairuddin, pada tahun 2021 mendatang, Kementerian Agama telah merencanakan program Pusat Layanan Keluarga Sakinah (Pusaka Sakinah).

"Program kita di Kementerian Agama tahun 2021 adalah Pusaka Sakinah, sekalipun kemarin adalah piloting ada 7 kabupaten, salah satunya Bener Meriah. Paling tidak ada grand perancanaan kita bagaimana anak-anak kita bukan keluarga yang hancur, tapi  keluarga yang kokoh, keluarga yang selalu mendambakan hidup bersama dunia akhirat," katanya.

Kegiatan ini diikuti 30 operator Bimas Islam dari seluruh kabupaten/kota di Aceh dan dilaksanakan selama 3 hari mulai 26-28 November 2020.

Rapat evaluasi ini dibuka oleh Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Aceh Drs Amiruddin MA. Saat membuka kegiatan ini, Amiruddin mengatakan, untuk mewujudkan negara yang baik, maka harus dimulai dari pembinaan keluarga. Sebab itu, bimbingan perkawinan menjadi sangat penting.

"Jadi rupanya negara baru bagus, dunia ini bagus kalau kita mulai dari keluarga. Jadi ada peran keluarga," katanya.

"Pembangunan masyarakat seluruh Indonesia, untuk membangun itu tidak bisa kita membangun secara langsung," ujarnya lagi.