Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 11 Banda Aceh melaksanaan qurban sebanyak 2 ekor sapi berlangsung di madrasah setempat, Ahad (8/6/2025).
Hal itu dilakukan dalam balutan nuansa keimanan dan semangat kebersamaan, melaksanakan ibadah qurban sebagai bagian dari syiar Islam yang mendalam dan transformatif.
Kepala MIN 11 Banda Aceh, Bakhtiar Idir mengatakan, Idul Adha 1446 H tahun ini, madrasah yang ia pimpin menyembelih hewan qurban sebanyak dua ekor sapi berasal daei satu ekor sumbangan kelompok guru, dan satu ekor lagi merupakan hasil dari program sedekah Jum”at.
“Program syiar ini merupakan inisiatif rutin yang melibatkan guru dan peserta didik dalam menggalang dana secara kolektif dan istiqamah sepanjang tahun,” ujar Bakhtiar.
Katanya, ini menjadi bukti nyata bahwa ibadah qurban dapat tumbuh dari semangat gotong royong dan keikhlasan komunitas pendidikan.
Bakhtiar menjelaskan, yang membanggakan penyembelihan hewan qurban dilakukan langsung oleh Kepala Madrasah, sebagai bentuk keteladanan dan tanggungjawab spiritual seorang pemimpin.
Kemudian suara takbir mengiringi setiap tetes darah yang mengalir, menjadi saksi bahwa pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan kesabaran Nabi Ismail AS terus diwariskan dan dihidupkan di permukaan bumi ini.
Bakhtiar menyampaikan, bahwa qurban bukan sekedar penyembelihan hewan, melainkan simbol dari penyerahan diri kita kepada Allah Yang Maha Kuasa.
Ini adalah latihan spiritual untuk menundukkan ego, memperkuat kepedulian sosial, dan menanamkan nilai ikhlas dalam tindakan.
“Jika anak-anak kita tumbuh dengan memahami makna ini, maka madrasah telah berhasil menjalankan fungsinya sebagai taman pendidikan karakter,” ungkap Bakhtiar.
Namun lanjutnya lagi, jumlah hewan qurban tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Pada tahun 2024, MIN 11 Banda Aceh berhasil menyembelih tiga ekor lembu, yakninsatu ekor bersumber dari kelompok guru dan dua lainnya dari hasil Sedekah Jumat.
“Allah bukan melihat jumlah hewan, tetapi kualitas niat dan ketulusan amal. Mungkin tahun ini lebih sedikit secara kuantitas, tetapi insya Allah lebih dalam secara kualitas. Kita belajar untuk tetap istiqamah dalam berbagi, walau dalam keterbatasan,” ucap Bakhtiar.
Lebih lanjut Bakhtiar menuturkan, program sedekah Jumat yang menjadi sumber satu ekor hewan qurban adalah bukti nyata bagaimana pendidikan dapat membentuk karakter para dermawan.
Ditambahkannya, dengan menyisihkan sedikit rezeki setiap pekan, murid dan guru bersama-sama menanamkan benih kebaikan yang pada akhirnya membuahkan amal besar di hari raya ini.
“Ini adalah pelajaran kehidupan yang tak ternilai, tidak bisa diajarkan hanya lewat teori. Daging qurban dibagikan secara merata kepada para peserta didik, guru, dan masyarakat sekitar yang membutuhkan,” kata Bakhtiar.
Dikatakannya, pelaksanaan qurban di MIN 11 Banda Aceh tahun ini bukan hanya sebuah acara tahunan, melainkan representasi dari nilai-nilai luhur yang ingin ditanamkan secara berkelanjutan.
Nilai-nilai luhur itu disebutkannya antara lain, nilai ketaqwaan, keikhlasan, kepedulian, dan kebersamaan. Ibadah ini bukan sekadar menyembelih hewan, tetapi menyembelih keserakahan, memotong egoisme, dan membagikan cinta.
Harapannya, dengan spirit qurban yang tulus dan syiar yang menyentuh hati, MIN 11 Banda Aceh terus berupaya mencetak generasi yang beriman kuat, berakhlak mulia, dan berjiwa sosial tinggi.
“Semoga tahun-tahun mendatang, semangat ini terus tumbuh dan meluas, hingga menjadi cahaya yang menerangi peradaban,” tutup Bakhtiar di madrasah kawasan Rumah, dekat Ar-Raniry.[]