[Embarkasi Aceh | Yakub]  Saat berita ini dinaikkan, Jamaah Calon Haji (JCH) Kloter 1 (1-BTJ) asal Aceh Besar dan Banda Aceh (392 jamaah) sedang proses pemeriksaan badan/barang, dan naiki bus DAMRI. Di Aula Jeddah (Aula Utama) Asrama Haji Aceh, usai pelepasan oleh Sekda Aceh Drs H Dermawan MM, sore Rabu (9/9), jamaah menuju Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), dan take off pukul 21.55 WIB, ke Bandara King Abdul Aziz Jeddah.

“Kira-kira dini hari Kamis (10/9) jamaah tiba di Arab Saudi, maka mohon jamaah ikuti jadwal, agar tak ketinggalan pesawat, shalat magrib dan isya dijamak dalam pesawat saja,” ajak Pembimbing Drs H A Rahman TB Lt, sebelum pelepasan, dan disahuti Petugas termasuk Waled (H Abdul Muthallib).

Dalam upacara pelepasan, di hadapan undangan termasuk Wali Nanggroe Tgk H Malik Mahmud Al-Haytar dan Komisi VIIIDPR RI, Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs H M Daud Pakeh selaku Ketua Pantitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH) Aceh, sampaikan bahwa, “Jamaah haji ialah hamba pilihan dan mulia yang manjadi tamu Allah yang mesti kita lepaskan dengan niat yang mulia pula.”

“Tahun ini merupakan tahun ke 16 Provinsi Aceh memberangkatkan JCH ke Tanah Suci melalui Embarkasi Aceh. Dengan dukungan semua pihak, termasuk dukungan Pemerintah Aceh, setiap tahun Provinsi Aceh berhasil mengirim tamu-tamu Allah ke tanah suci untuk menunaikan Rukun Islam ke lima dengan baik dan sukses. Meskipun ada kendala di tingkat nasional dalam hal pemvisaan, terutama untuk Gelombang I, maka kita pastikan, bahwa untuk JCH asal Aceh yang masuk dalam Gelombang II, tidak ada kendala dalam visa jamaah,” katanya dalam cara 25 Dzulqa’idah 1436 H itu.

“Masih seperti tahun lalu, jumlah kuota yang diberikan untuk Provinsi Aceh yaitu 3.140 Jamaah, termasuk petugas, yang dibagi menjadi 9 Kloter. Tahun ini Kloter 1 sampai Kloter 8 merupakan Kloter penuh JCH asal Aceh yang terdiri setiap kloternya 382, 383 atau 389 Jamaah, sedangkan Kloter 9 yang berjumlah 47 Jamaah, merupakan Kloter campuran. Yang nantinya akan bergabung dengan kloter dari Embarkasi lain,” lanjut Kakanwil yang Selasa malam (8/9) bersama panitia sambut kedatangan 193 JCH Aceh Besar dan 195 JCH Banda Aceh itu.

“Tahun lalu, Aceh dijatahkan hanya 8 Kloter, dan Kloter 8 juga campuran dengan Ebarkasi lain. Perbedaan lain dengan tahun lalu, tahun ini memakai pesawat lebih kecil dari sebelumnya. Selain Jamaah, tahun ini Embarkasi Aceh juga mengikutsertakan lima petugas dalam tiap Kloter, dengan jumlahnya 41 petugas baik untuk Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI), Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI), Dokter, dan Paramedis, serta Tim Petugas Haji Daerah (TPHD),” jelasnya, dalam acara yang di-MC-kan Fajriah Bakri SAg dan lantunan Kalam Ilahi H Hamli Yunus SAg.

Lanjut Kakanwil di hadapan Sekda Aceh Drs H Dermawan MM, Wali Nanggroe Tgk H Malik Mahmud Al-Haytar, Muspida Plus, Ketua Komisi VIII (Ketua Tim Fraksi Golkar) DPR DR H Deding Ishak SH MM dan anggota, Petugas, Ketua Rombongan (Karom), Ketua Regu (Karu) Kloter 1, “Pemberangkatan Jamaah Calon Haji Embarkasi Banda Aceh tahun ini, dibagi dalam 9 Kloter. Seluruh JCH Embarkasi Aceh diberangkatkan melalui Bandara SIM Aceh Besar. Tidak melalui Embarkasi lain. Termasuk sisa Kloter penuh kami berangkatkan melalui Bandara SIM bersama jamaah tiga provinsi lain.”

Selain Deding dan Desy, hadir kawan di komisinya, Mustaqim dari Fraksi PPP dan M Nur Purnama Siddiq dari Fraksi Golkar.

“JCH Embarkasi Aceh yang berangkat tahun ini didominasi jamaah perempuan. Sebagian besar berprofesi sebagai ibu rumah tangga lebih dari 30 persen. Rata-rata usia jamaah 50 tahun sampai dengan 60 tahun berjumlah lebih dari 27 persen,” jelasnya di hadapan Ketua DPR Aceh, Panglima Kodam Iskandar Muda, Kapolda Aceh, Kepala Kejaksaan Tinggi Aceh, Ketua Pengadilan Tinggi Aceh, Ketua Mahkamah Syar’iyah Aceh, Ketua MPU Aceh, Komandan Pangkalan Udara Sultan Iskandar Muda,  Rektor Universitas Syiah Kuala, Rektor UIN Ar-Raniry, Ketua Majelis Adat Aceh, Ketua Majelis Pendidikan Daerah Aceh,  Walikota Banda Aceh, Pimpinan SKPA, Badan, Pemerintah Aceh, General ManagerGaruda Indonesia Banda Aceh, Pimpinan Angkasa Pura Bandara SIM atau yang mewakili, dan rekan-rekan pers, cetak dan elektronik.

JCH tahun ini rata-rata berpendidikan Sekolah Dasar/MI sederajat yaitu lebih dari 30 persen. Lebih dari 95 persen jamaah haji tahun ini belum pernah menunaikan Ibadah haji. 

Bahwa tahun ini seluruh pemondokan jamaah haji Embarkasi Aceh selama berada di Makkah, berada antara 1 dan 4 km dari Masjidil Haram. Namun bagi yang jauh disediakan bus. Maktab terdekat dengan Masjidil Haram yang ditempati Jamaah Aceh ada di wilayah Jarwal dan terjauh adalah wilayah Raudhah dan Syisyah. Kloter 1 menempati Maktab 42, Rumah 623, Sektor V, Kapasitas 394 di wilayah Syisyah.

“Secara nasional, Aceh berada pada posisi kedua waiting list (daftar tunggu) terbanyak setelah Sulawesi Selatan dan provinsi lainnya. Daftar tunggu kita, sampai dengan Senin (7 September 2015) sebanyak 74.189 orang. Apabila dibagi dengan kuota yang diberikan seperti selama ini, warga Aceh akan menunggu sampai 17 -18 tahun mendatang, kecuali ada kebijakan dari Kerajaan Arab Saudi,” kisahnya.

“Tahun ini saja, dari total jamaah Aceh yang ke Tanah Suci, 40 persen mengalami risiko tinggi (risti),” tutupnya, sebelum sambutan Sekda Aceh itu.

JCH Kloter 1 yang tempati Nomor Maktab 42 Wilayah Syisyah, semula diketuai M Iqbal SAg MH selaku TPHI, tapi karena alasan administrasi diganti oleh H M Jamil SAg (TPHI Kloter 4). Sementara Prof DR H Misri A Muchsin MA masih tetap sebagai TPIHI. Serta dr Rina Erlina Wahidin, Juli Kristanto, dan Ainul Mardhiah Amirsyah sebagai dokter dan paramedis, dalam TKHI.... [inmas]