Sigli-KemenagNews (14/7/2012)Ada beberapa keistimewaan mengantar anak ke dayah, ada kelebihan mengaji di dayah, bahkan ada keuntungan plus bersuami atau beristrikan santri dayah. Di antara kelebiahan anak dayah ialah, lebih pandai bergaul dengan beragam daerah dan suku, lebih piawai berkomunikasi sebab did ayah ada muhadharah, lebih terampil sebab di dayah mereka tekun dan fokus pada target keilmuannya, lebih mandiri sebab anak rankang itu jauh dari kehadiran orang tua, dan lebih bijak dalam mengelola anggaran karena ke dayah memang jarang datang wesel. Demikian pidato Kepala Kanwil Kementerian Agama Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd, saat meresmikan MTs Al-Fikriah Al-Aziziyah Gampong Blang, Padang Tiji, Kabupaten Pidie (14/7).“Yang lebih hebat lagi, ta’zim kepada guru. Sekarang mungkin hanya dua lembaga yang penghormatan kepada guru sangat luar biasa, pertama di dunia dayah, dan kedua di dunia persilatan. Kalau di kampus atau sekolah, hubungan anak didik dan dosen sangat memilukan, tidak ada tabik dan hormat lagi,†sambung Kakawil dalam sambutan singkat sebelum membuka selubung papan nama MTs di Peudaya Padang Tiji itu, setelah dipeusijuek bersama Bupati Pidie, Sarjani Abdullah.Kakanwil yang memenuhi undangan di barat Pidie itu, seusai kembali dari Kota Langsa dalam rangka Rakor Urais dan KUA se Aceh itu, menyatakan bahwa, “Kita hidup di era kecemasan. Orang tua cemas anaknya di sekolah dan di luar sekolah. Namun dengan mengantar anak ke dayah yang diasramakan orang tua akan lebih tenang.â€Penelitian orang Barat memang mengakui, lembaga pendidikan yang bisa menjawab kecemasan orang tua, pada era teknologi dan liberalisasi, itulah yang berbentuk boarding school sebagaimana zawiyah (dayah) di sini.Di dayah, pengkaderan terjamin, tantangan zaman relatif bisa dijawab di dayah. Apalagi sudah model dayah terpadu dan perpaduan dayah dan madrasah, seperti konsep MUDI MESRA (Ma’had al-Ulum ad-Dinyah al-Islamiyah Mesjid Raya), Samalanga, Bireuen. “Mafia narkoba kadang menawarkan nama yang indah, seperti nama aliran sesat, sekarang mengintai anak kita. Jika kita tidak rawat, jaga, dan kawal, maka tidak mustahil, Islam di Aceh bagai Spanyol hari ini, “ ingat Kakanwil, H. Ibnu Sa’dan, yang juga lama mondok di dayah, yang memberi sambutan setelah Abu Mudi (Tgk. H. Hasanol Basri HG), Pimpinan Pusat MUDI MESRA, Al-Aziziyah, yang menjelaskan posisi dan model didikan di dayahnya, serta dinamika unit-unit cabangnya di Aceh. [muhammad yakub yahya]
Tentang Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota. Alamat Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242