[Kanwil| Yakub] Dalam pembukaan Rapat Kerja (Raker) Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) PAI, Kakanwil Kemenag Aceh Drs HM Daud Pakeh ajak jajaran pengawas, juga profesi lainnya di Satker, kongkritkan 'nama program', jangan bernama 'umum' dan mengawang.
Presiden Jokowi ingin kita kerja sekarang, agar aksi kita nyata dan konkrit, detail, sederhana tapi pasti, mudah direalisasi, dan pelaporan. "Juga Menteri Agama RI, beliau orangnya detil. Ingin kita detilkan kerja apa ke depan. Jika ingin memberdayakan masjid, tolong jelaskan, apanya yang diberdayakan, apa pengurus atau imamnya, atau muazzinnya, tolong detilkan apa yang didetilkan," tamsil Kakanwil Kemenag Aceh, di aula (21/1), yang juga kisahkan perjalanan ke Galus dan Agara beberap hari lalu.
Kakanwil, selain memberi arahan dalam awal raker, juga jelaskan jadwal anggaran, rapat kerja (raker), rapat koordinasi (rakor), kondisi DIPA 2016, bahkan soal pengadaan yang online. Dalam paparan Kakanwil, Kadisdik Aceh Drs Hasanuddin Darjo MM pun pamit sebentar untuk acara di Setda, sehingga yang membuka Raker dilakukan Kakanwil Kemenag Aceh.
"Sebutkan dengan detil setiap program, jangan terlalu umum. Pak Menteri ingin detil. Jika pengawas program ingin pemberdayaan. Tolong perjelas, apanya yang diberdayakan, apa IT bagi pengawas yang belum ahli atau lainnya, haris detil," ajak Kakanwil, sebelum doa yang dipandu oleh Hidayat MPd
"Di Aceh, anggaran pegawai sampai 96%. Tersisa hanya 4%," demikian laporan Kakanwil. Kakanwil jelaskan, bahkan, sebelumnya ada madrasah swasta yang meninggalkan milyaran anggaran, pos pegawai. Ini mungkin karena kesalahan data pegawai. Dan Kakankemenag pun abai dalam mengawasi. Padahal, lanjut Kakanwil, jika ketahuan ada lebih, bisa dialihkan untuk pos sertifikasi guru yang 'tak cukup-cukup'.
Ketua PGRI ajak para guru jangan terlalu, dalam kembangkan pendidikan. "Bagaimana guru bersikap dalam mendidik?” tanya Drs H Ramli Rasyid MM MSi, Ketua Persatuan Guru Repbublik Indonesia (PGRI) Aceh, saat sambutan Raker Pokjawas Aceh perdana, untuk jajaran Pengurus Periode 2015-2018.
Ramli sebutkan, apatisme para guru pada murid zaman sekarang, karena, sedikit-sedikit ulah di sekolah, guru pun dipolisikan. Jadi, PGRI terus mengadvokasi, agar guru terus bergerak, perbaiki kepedulian pada murid, jangan takut dengan klaim ‘melanggar HAM’, padahal bukan.
Pada jajaran guru dan pengawas, H Ramli ajak, cakapkan pengelola lembaga dan asosiasi, juga PGRI, juga Pokjawas. “Jangan baru berbuat, menunggu kaya. Jangan andai-andai bahagia jika kaya dulu. Namun berbahagialah Anda, moga Anda akan kaya,” kutip H Ramli pada Pokjawas se Aceh dalam Raker perdana, awal tahun.
“Jika mau dihormati, hormati orang,” ujar H Ramli, dalam acara sebelum arahan Kakanwil. Kakanwil sendiri, setelah itu hadiri meeting dengan Sekda Aceh.
Sementara Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam (PAI) Kanwil Kemenag Aceh Drs H Saifuddin AR ajak jajaran Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) PAI, agar ayomi organisasi mitra pokja. Respon isu yang berkembang
“Pengawas itu ujung tombak, jadi prioritas, yang membina kepala sekolah, membina guru,” jelas Kabid PAIS Kanwil, H Saifuddin. Melekat pada seorang pengawas itu, guru sekaligus. “Maka pengawas ini guru, jangan dikeluarkan dari kepengurusan PGRI,” ajak Pak Din (sapaan Kabid), di aula, yang juga hadir Ketua Umum PGRI Aceh Drs H Ramli Rasyid MM.
Sambutan Ketua PGRI H Ramli Rasyid, sebelum sambutan dan arahan Kakanwil Kemenag Aceh Drs HM Daud Pakeh, di hadapan Kadisdik Aceh Drs H Hasanuddin MM, Ketua Pokjawas Najid MAg dan jajarannya. []