[Banda Aceh | Yakub] Sementara itu, saat membuka
Workshop Perundang-undangan Terkait Tugas dan Fungsi Kementerian Agama 2016 Kepala Kanwil Kemenag Aceh Drs HM Daud Pakeh juga harapkan bagi jajarannya, selalu bekerja sesuai peraturan, dalam regulasi yang berlaku.
Menurut Kakanwil, dengan senantiasa berlandasutamakan aturan, maka kinerja dan capaian akan lancar, berhasil guna, dan berdaya guna.
Di sini Kakanwil, bahkan beberapa kali mengingatkan pentingnya pejabat, penyelenggar memahami aturan, juga di Kemenag. Maka pemateri kali ini pun dijadwalkan para Kabid dan Kasubbag yang bertanggung jawab di Kanwil.
Jelas dan ujar Kakanwil pada peserta dari para Kasubbag TU Kankmenag dan pejabat lainnya, Ahad malam (25/9) itu, maka dengan landasan-utama, akan diarahkan supaya (inti) substansi tugas dan fungsi dipahami dan dijalankan sesuai dengan alur itu.
Kakanwil jelaskan beberapa contoh capaian karena kerja sama, sinergitas, kemitraan, dengan lintas sektoral, berpijak pada regulasi yang ada, dan birokrasi antar instansi selama ini.
"Kami di provinsi sangat intens, kami membangun sinergitas terkait kebijakan pemerintah. Maka kami harapkan di daerah juga intens lakukan sinergitas dan kemitraan dengan lintas terkait di kabupaten/kota," ajaknya di hadapan peserta workshop, di hotel di Lueng Bata, yang akan berakhir Rabu (28/9) itu.
Kakanwil juga sampaikan sejumlah hasil baik dalam membangun pendidikan yang bermartabat dan islami selama ini di Aceh, buah dari hasil kemitaran tadi.
Contoh terakhir, Hardikda dan Gebyar PAI PAUD TK/RA yang dipadukan dengan Hari Anak Nasional (HAN). Dan semua itu, seiring dengan visi dan misi Pemerintah Aceh, yang dilakukan dalam sejumlah kegiatan.
Kakanwil (yang baru dari acara di Medan), ajak lagi, baik bagi kita di Kemenag jadi 'imam', maupun jadi 'makmum', selalu bermitra dan bekerja sama.
Menariknya selain peran Kemenag di Meureudu sebagai 'imam' (padahal programnya Pemerintah Aceh), Kakanwil juga kisahkan pengalamannya dari peserta Diklat Pim IV yang OL di Medan, juga dari Badan Kepegawaian Negara Medan Sumut, soal kesediaan barang di kantor itu. Semuanya didata dan dilayani secara terpadu, dan pengadaannya ada kata, 'kepastian kapan ada'.
"Dalam kaitan dengan kemitaran, maka sering kita bicara birokrasi, dan itu bicara regulasi," sebutnya, dalam paparan yang detilkan tugas dan fungsi para Kabid dan Kabag TU di Kanwil, serta Kakankemenag (Kasubbag TU) itu.
Di akhir paparan, Kakanwil ulas keberhasilan kemitraan yang dibangung selama ini, untuk diikuti bukan sekadar dipublikasi.
Di sisi lain penutup materi, Kakanwil sindir juga 'kinerja' aparatur yang di luar jalur tusi (tugas dan fungsinya). "Bek meu'ue lam lampoh gob. Tugas sendiri tak pernah dilakukan, tugas orang lain seakan tugasnya," banding dan larangnya.
Bahwa kini penilaian ASN dengan kinerja, dengan kinerja yang baik, maka masa depannya pun akan baik. Bahkan Kakanwil sebutkan pentingnya rotasi dan mutasi baik di 'lahan basah' maupun di 'lahan kering' (yang karena itu dan kebijkan pimpinan lainnya), jangan selalu dipandang negatif.
Kakanwil bercanda begini: "Semua 'basah', semua 'kering'. Banyak kue di luar kering, saat kita buka dan makan, eeh ternyata basah. Banyak kue basah, ternyata dia tidak enak."
Mengangkat tema "Memahami Tugas dan Fungsi Kementerian Agama untuk Meningkatkan Kulaitas Penyelenggara Pelayanan Pemerintahan" itu, acara digelar oleh Subbag Hukum dan KUB ini, dalam sesi pembukaan diakhiri dengan panduan doa fasih, bersama Kasubbag TU Kankemenag Aceh Timur, Tgk Akli Zikrullah. []