Mertua Cicik Nuraida meninggal dunia 2 minggu lalu dirumah duka tersebut menutup usia 81 tahun dengan meninggalkan 6 anak, 16 cucu dan 1 cicit.

Pada tausiahnya Kakanwil menyampaikan bahwa sosok ibu adalah sosok yang paling utama dalam kehidupan.

"Sosok seorang ibu adalah sosok yang gak boleh dilupa, ibu adalah segalanya bagi kita, meski kadang sebagian kita berpisah dan tidak serumah lagi dengan ibu," ucapnya.

Walaupun kita punya ayah, tapi ibu lah yang melahirkan kita, sebutnya.

Kehilangan seorang ibu adalah kehilangan besar, ibunda yang memberikan kasih sayang dan telah membesarkan kita, tambahnya.

Kakanwil juga menyebut sebagaimana dalam hadis Tarmidzi bahwa "Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua," maka kita harus selalu mendoakan ibu dan orang tua kita serta membangun komunikasi yang baik dengan orang tua, sehingga Allah ridha.

Kakanwil menutup tausiahya dengan sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, Nabi berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi menjawab, ‘Ibumu!’ dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi menjawab, ‘Kemudian ayahmu!

Hadits tersebut menunjukkan bahwa kecintaan dan kasih sayang terhadap seorang ibu, harus tiga kali lipat besarnya dibandingkan terhadap seorang ayah, tutup Daud Pakeh.

Sementara anak almarhumah berterimakasih atas kehadiran Kakanwil dan jajarannya atas kunjungan dan silaturrahmi tersebut.

"Terimakasih atas kehadiran Bapak Kakanwil dan pegawai dari Kantor Wilayah, di sela-sela kesibukan serta meninggalkan aktivitas kerja untuk mendoakan orang tua kami, semoga Allah membalas semua dengan amal kebaikan," ujarnya selaku ahlul bait. 

Samadiyah dan tahlil pada kunjungan tersebut dipimpin oleh Kabid Penaiszawa, Drs Azhari.[]