السلام عليكم ورØمة الله وبركاتهالله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبرلله أكبرالله٠اَكْبَر٠كَبÙيْراً وَالْØَمْد٠Ùلله٠كَثÙيْراً وَسÙبْØَانَ الله٠بÙكْرَةً وَأَصÙيْلاً، لاَإلَهَ اÙلاّالله٠وَالله٠اَكْبَرÙØŒ الله٠اَكْبَر٠وÙلله٠الْØَمْدÙBanda Aceh-KemenagNews (25/10/2012) Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs. H. Ibnu Sa`dan, M.Pd menjadi Khatib Idul Adha 1433 Hijriah di Kota Langsa. Kepastian undangan khutbah Idul Adha di kota, yang sekarang dipimpin oleh Toke Seum (Usman Abdullah) dan Marzuki Hamid itu, saat Kakanwil menghadiri Rakor Urais/Kepala KUA se Aceh, sekaligus saat khutbah Jumat di Masjid Agung Kota Langsa, Juli 2012 lalu.Insya Allah besok pagi 10 Dzulhijjah, di Lapangan Jend. Ahmad Yani (Lapangan Merdeka), di `Kota kecap dan terasi`itu, H. Ibnu Sa`dan, mantan Kakandepag Kabapuaten Aceh Timur dan Kakandepag Kota Langsa itu, akan menyampaikan judul khutbah, "Haji dan Qurban; Mengasah Kepekaan, Merajut Persaudaraan, dan Memupuk Kebersamaan."Dalam sesi khutbah antara lain, Kakanwil, pria kelahiran Kecamatan Idi Cut Aceh Timur itu, akan memaparkan sinergitas Hari Raya 2012 di bulan Dzulhijjah 1433 Hijriah ini, dengan dua peringatan besar, yakni esok lusa, 28 Oktober, kita peringati sebagai Hari Sumpah Pemuda, sebuah simbol persatuan elemen anak muda bangsa, di bumi pertiwi ini. Serta dua pekan setelah Hari Tasyriq, tahun 2012 ini, kita akan kenang kembali, momentum 10 November, sebagai Hari Pahlawan, satu simbol perjuangan komponen umat Islam di nusantara masa silam. Baik waktu perjuangan, zaman kemerdekaan, maupun era pembangunan dan reformasi, sosok pemuda dan pahlawan itu, tidak bisa dipisahkan. Sebagaimana juga sulit memisahkan pejuang, pahlawan, dengan seorang haji. Hari ini, umat Islam di timur dan barat, baik yang sewaktu dengan warga Kota Langsa, maupun yang berbeda dengan saudara kita di sana, telah disatukan oleh Allah sebagai satu umat. Kita merayakan hari Raya Idul Adha bersama-sama sebagai umat Islam, bukan sebagai bangsa Arab, Afrika, Eropa, Amerika, Australia maupun Asia. Kita merayakan hari agung dan suci ini sebagai satu umat, yang diikat oleh akidah yang sama, yaitu akidah Islam. Dan diatur dengan hukum yang sama, yaitu hukum Islam. Namun sayangnya, kesatuan kita kadangkala sebagai umat ini, hanya sesaat, saat di depan Tuhan. Sebab, begitu kita selesai mengerjakan shalat Idul Adha, kesatuan itu pun biasa sirna. Sejumlah 1,5 milyar umat Islam, usai pagi Hari Raya, kala merayakan Idul Adha, itupun kembali menjadi buih, dan seakan tidak berdaya menghadapi penistaan demi penistaan yang terus menghampiri mereka. Jadi, dengan semangat ibadah haji, mari eratkan ukhuwah, jalin kebersamaan, dan dengan semangat qurban mari pupuk dan asah kepekaan (sensitivitas) sesama hamba Allah, di mana pun. Demikian di antara harapan Kakanwil dalam amanah khutbah `Id di hari Jumat (26 Oktober) ini, seraya menutup dan memohon dalam pesannya, khususnya kepada jajaran Kanwil dan Kankemenag Aceh semuanya, di mana saja yang mengabdi, juga kepada warga Aceh umumnya, Selamat Idul Adha 1433 H, Mohon maaf lahir dan batin. Selamat datang kembali Tamu Allah, ke tanah air, mulai 31 Oktober, semoga mabrur. [yakub]الله٠اَكْبَرْ الله٠اَكْبَرْ الله٠اَكْبَرْ الله٠اَكْبَرْ الله٠اَكْبَرْ الله٠اَكْبَرْ الله٠اَكْبَرْ الله٠اَكْبَرْ كبيرا وَاْلØَمْد٠لله٠كَثÙيْرًا وَسÙبْØَانَ الله بÙكْرَةً ÙˆÙŽ أَصْيْلاً لاَ اÙÙ„ÙŽÙ‡ÙŽ اÙلاَّ الله٠وَالله٠اَكْبَرْالله٠اَكْبَرْ وَلله٠اْلØَمْدÙوالسلام عليكم ورØمة الله وبركاته