Meulaboh (Rahmat/Humas)- Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Provinsi Aceh, Dr H Iqbal SAg secara resmi meluncurkan Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Zainatul Ulum, Kamis 18 Agustus 2022.
Peluncuran yang berlokasi di Gampong Ujong Tanjong, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat tersebut ditandai dengan penarikan tirai papan nama dan penyerahan izin operasional dilakukan secara bersama-sama dengan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat, H Samsul Bahri SAg.
Pimpinan Yayasan Zainatul Ulum Diniyah Islamiah, H Khairul Azhar SAg MA mengucapkan terimakasih kepada Kanwil Kemenag Aceh dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat yang telah mendukung dan memberikan izin operasional kepada MAS Zainatul Ulum sebagai dasar melaksanakan proses belajar mengajar (PBM).
Khairul mengatakan, MAS Zainatul Ulum berada dibawah Yayasan Zainatul Ulum Diniyah Islamiah (ZUDI) yang pada awalnya dicetus pada tahun 2009 yang menerapkan pola salafiyah.
Namun pada tahun 2016, beralih ke sistem terpadu dengan membuka lembaga pendidikan formal Sekolah Menengah Pertama (SMP) Zainatul Ulum dengan jumlah santri hingga saat ini sebanyak 310 orang. Inisiasi membuka MAS Zainatul Ulum berawal dari permintaan dari orangtua/wali santri alumni SMP ZUDI yang ingin melanjutkan anaknya ke jenjang madrasah aliyah (MA).
“Kami akan menjadi warna baru dan setara dengan madrasah aliyah lainnya dengan tidak menghilangkan esensi kelayakannya dengan program unggulan, seperti hafidzul quran dan qiratul kutub,” tambahnya.
Ia berharap Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat terus memberikan motivasi dan semangat, agar MAS Zainatul Ulum menjadi lembaga yang representatif di barat selatan Aceh.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat, H Samsul Bahri SAg mengapresiasikan peluncuran MAS Zainatul Ulum. Menurutnya hal tersebut tentu penguat dan pendukung Kementerian Agama dalam mencerdaskan anak bangsa.
Samsul menyebutkan, dengan lahirnya MAS Zainatul Ulum, madrasah di Kabupaten Aceh Barat menjadi 61 lembaga, terdiri dari 24 Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN), 12 Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS), 7 Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN), 9 Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTsS), 3 Madrasah Aliyah Negeri (MAN), dan 6 Madrasah Aliyah Swasta (MAS).
Ia berharap, dengan bertambahnya lembaga pendidikan madrasah di Kabupaten Aceh Barat, dapat memberikan manfaat yang luas bagi seluruh masyarakat, khususnya bagi masyarakat Kabupaten Aceh Barat, serta mampu menjadikan generasi yang saleh, berkualitas, bermutu, hebat dan bermartabat, serta bermanfaat bagi bangsa dan negara cita-cita dari motto madrasah.
Selain itu, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, Dr H Iqbal MAg juga mengapresiasikan peluncuran madrasah tersebut. Menurut Kakanwil, seiring perkembangan zaman, kecenderungan mengadakan lembaga pendidikan madrasah di lingkungan daya sangat luar biasa tinggi.
Iqbal menyebutkan, sejak satu tahun terakhir hingga saat ini, penambahan madrasah mencapai 400 lembaga, yang awalnya pada sebanyak 1.207 menjadi 1.607 lembaga pendidikan madrasah di Aceh. Sedangkan Dayah Ma'had Aly di Aceh sebanyak 6 lembaga dari 74 lembaga Ma'had Aly di seluruh Indonesia.
Kakanwil berpesan, disamping menjalankan madrasah reguler, juga harus ada madrasah atau dayah keterampilan, agar alumni madrasah atau dayah selain menguasai ilmu pengetahuan juga memiliki keterampilan yang bagus.
“Alhamdulillah saat ini juara internasional telah didominasi oleh anak-anak madrasah,” ungkapnya.[]