Banda Aceh (Inmas)---Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs. H. M Daud Pakeh menghadiri acara Pisah Sambut Kepala Kejaksaan Tinggi Aceh dari pejabat lama Dr Chaerul Amir SH MH kepada pejabat baru Irdam SH MH di Pendopo gubernur Aceh, Sabtu (13/10).

Sebelumnya, Jaksa Agung, HM Prasetyo melantik Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Aceh, Irdam SH MH menggantikan Dr Chaerul Amir SH MH yang dipromosi menjadi Direktur Ekonomi dan Keuangan pada Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel) Kejagung RI di Kejagung RI, Jakarta Selatan, Jumat (12/10).

Acara lepas sambut Kajati Aceh itu diawali dengan tarian Peumulia Jamee sebagai dari sanggar Cut Nyak Dhien Meuligoe Gubernur Aceh sebagai isyarat memuliakan tamu dalam hal ini menyambut Kajati Aceh yang Baru.

Acara tersebut dihadiri Plt. Gubernur Aceh, Forkompimda Aceh, SKPA, Pejabat Lintas Sektoral, Rektor UIN Ar-Raniry, Rektor Unsyiah dan sejumlah pejabat lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kakanwil Kemenag Aceh menyampaikan selamat bertugas kepada Kajati Aceh Irdam SH MH dan juga terimakasih kepada Dr Chaerul Amir SH MH atas darma baktinya selama ini.

Pada kesempatan itu, Chairul Amin menceritakan pengalaman menarik selama ia bertugas di Aceh, terutama ia menemukan kedamaian di Aceh yang ia tidak menyangka sebelumnya karena Aceh dulunya Konflik, namun setelah ia bertugas di Aceh, ia sudah mengelilingi ke seluruh Kabupaten Kota di Aceh.

"Disini saya dapat shalat lima waktu berjamaah, disini tidak banyak godaan, dan Aceh sangat indah," ujar Chaerul Amir.

Selain itu, ia juga menceritakan sejumlah prestasi atau Capaian kinerja yang telah ia lakukan dan mendapat apresiasi dari Kejagung, seperti duta siswa sadar hukum.

Plt Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah.MT mengatakan acara lepas sambut ini merupakan sejalan dengan falsafah Aceh untuk selalu memuliakan tamu "Peumulia Jamee".

"Selamat jalan kepada pak Chaerul, selamat datang pak Irdam, selamat bertugas," ucap Nova Iriansyah. 

Dalam kesempatan tersebut, Forkompimda juga menyerahkan  Cinderamata kepada Kajati Aceh yang lama.[]