[Banda Aceh | Inmas] Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh kembali membuka acara yang diprakarsai oleh Bidang Pendidikan Agama Islam (PAI) Kanwil, bersama para peserta dari guru SD, Sabtu (25/3).
Kakanwil mengajak para guru di Aceh merenungi fenomena dekade terakhir di Aceh, yang silih berganti dengan aneka darurat. Ragam darurat yang dikaitkan dengan pendidikan, antara lain darurat narkoba, pil, anak punk, kenakalan remaja, pelecehan/prostitusi, dan darurat anak. Juga aliran sesat.
"Perkembangan pendidikan agama tidak seimbang dengan perkembangan kemajuan zaman," kata Plh Kakanwil Drs H Saifuddin AR, di hadapan 40 peserta dari Kelompok Kerja Guru (KKG) PAI SD itu.
Saat pembukaan Kegiatan Pembinaan KKG PAI SD Se Aceh, yang berlangsung di Hotel Grand PermataHati Blang Oi Meuraxa Banda Aceh, hadir selain dari jajaran Kanwil, juga undangan dari Instruktur Nasional (IN), Persatuan Guru RI (PGRI), dan Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) Aceh.
"Selain aneka darurat, kita juga dihadapkan dengan janji-janji politik, untuk meningkatkan pendidikan di Aceh, misalnya dalam musim pilkada, tapi itu pun sebagiannya hanya janji manis, janji tinggal janji," sambung H Saifuddin AR, yang juga Kabid Pendidikan Agama Islam (PAI) Kanwil itu.
"Maka mari kita berjuang meningkatkan kualitas anak didik," ajaknya, di hadapan undangan, termasuk Drs H Ramli Rasyid MM, Ketua PGRI Aceh.
"Membangun manusia bukan seperti membangun fisik. Maka tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, atau oleh satu lembaga sendiri, Apalagi PAI," ajaknya.
Ketua Panitia, Drs Sulaiman Lt sampaikan, acara tiga hari ini akan dibahani oleh narasumber antara lain dari Kanwil, PT (akademisi), Pokjawas, dan IN.
Awal pekan lalu (13/3), di hotel ini pula, Bidang PAI sukseskan, Kegiatan Peningkatan Kompetisi Guru PAI 2017, bersama Kasi PAUD/TK dan SD yang dibuka Kabag TU Drs H Asy'ari.
Bersamaan pula dengan pembukaan Rakor EMIS Bidang Penmad, di Hotel Permata Hati Pagar Air Ingin Jaya (dekat Hr Serambi) Aceh Besar, yang dibuka Kakanwil Drs HM Daud Pakeh. [yakub]