Lhoksukon (Masnoer)---Di sela-sela melakukan inspeksi mendadak (sidak) di beberapa Madrasah. Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Aceh Utara H. Salamina, MA melakukan kunjungan ke Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Seunuddon dan Langkahan, Selasa (9/6)

Kunjungan Kakankemenag Aceh Utara didampingi kepala Sub Bagian Tata Usaha Drs H. Jamaluddin, M. Pd, Kasi Bimas Islam H. Asnawi, S. Ag, M. Sos dan Kasi Pendidikan Madrasah Kankemenag Kabupaten Aceh Utara Drs H. Hamdani A Jalil, MA untuk memastikan tersedianya wastafel di KUA, ventilasi ruangan pernikahan, jumlah peserta yang hadir dan juga memastikan pelayanan nikah di KUA berjalan dengan lancar di masa pandemi dan penerapan new normal.

Pada kesempatan tersebut Kakankemenag menjelaskan SE Menag Nomor 16 Tahun 2020 mengatur beberapa hal pokok antara lain pola pengaturan Work From Home (WFH) dan Work From Office (WFO) serta  surat Kanwil Kemenag Aceh nomor B-1919/Kw.01.01/2/Kp.01.2/06/2020 tentang pelaksanaan Surat Edaran Menteri Agama RI nomor 16 Tahun 2020.

"Dengan adanya SE Menag Nomor 16 Tahun 2020 serta surat Kanwil Kemenag Aceh nomor B-1919/Kw.01.01/2/Kp.01.2/06/2020. Sejak Jumat, 5 Juni 2020 lalu Kemenag Aceh Utara telah memberlakukan kembali kerja secara normal bagi seluruh ASN setelah berakhirnya masa Work From Home (WFH) pada 4 Juni lalu. Tentu dengan protokol kesehatan yang ketat", jelas H. Salamina

Lebih lanjut Putra Tamiang ini menjelaskan new normal diambil sebagai kebijakan pemerintah agar pelayanan publik dan perekonomian masyarakat mulai bangkit.

"Dalam pelaksanaan WFO, KUA juga akan menerapkan protokol kesehatan new normal. Kantor KUA sejak masa awal pandemi sudah menyiapkan standar protokol kesehatan yang tinggi seperti penyemprotan disinfektan, tempat cuci tangan, hand sanitizer, alat pengukur suhu tubuh, dan lain-lain. Jadi kita sudah siap dengan protokol new normal", sebut Kakankemenag.

Kakankemenag mengakui, tugas besar justru ada di unit kerja seperti Madrasah, KUA ataupun pondok pesantren. “Di Seksi Pendidikan Madrasah dan Pondok Pesantren, misalnya, kita berkewajiban mengenalkan new normal kepada para siswa dan orangtuanya,” jelasnya