Bireuen (Farizal)—Kepala kantor kementerian agama (kakankemenag) Bireuen, Drs H Zulkifli Idris MPd membuka kegiatan Diklat di Wilayah Kerja (DDWK) diklat teknis substantif penyuluh agama Islam non-PNS angkatan XIII tahun 2018 yang dilaksanakan Balai Diklat keagamaan (BDK) Aceh. Acara berlangsung di aula kankemenag Bireuen, Senin (24/9/2018).
Dalam sambutan dan arahannya, Zulkifli meminta para penyuluh agar dapat mengimplementasikan peran dan fungsinya secara maksimal ketiga bertugas di tengah-tengah masyarakat.
Hal ini penting katanya mengingat kondisi masyarakat hari ini yang diterpa berbagai persoalan kemasyarakatan dan keagamaan. Ia mencontohkan masalah peredaran narkoba yang semakin gencar dan tak terbendung, aliran sesat, bahkan isu sara, dan lain sebagainya.
Untuk menangkis dan menghalang berbagai jenis maksiat yang muncul di tengah-tengah masyarakat tersebut, katanya dibutuhkan pengetahuan dan wawasan yang terus di asah. Salah satunya adalah melalui diklat bagi penyuluh agama Islam seperti ini.
Oleh karena itu ia berharap kepada seluruh peserta untuk dapat mengikuti kegiatan ini secara aktif guna menambah pengetahuan dan wawasan sehingga memudahkan para penyuluh dalam bertugas di lapangan. “Gerakan perubahan ke arah yang lebih baik harus kita lakukan. Dan hal itu harus kita mulai dari diri kita sendiri,” pinta Zulkifli di akhir sambutannya .
Sementara itu panitia penyelenggara kegiatan, Zahrul Buadi SSos dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan DDWK diikuti oleh 40 penyuluh agama Islam non-PNS di lingkungan kankemenag Bireuen. Diselenggarakan selama enam hari mulai tanggal 24 hingga 29 September 2018 nanti, lapornya.
Ia menjelaskan, tujuan kegiatan ini dilaksanakan adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keahliah, keterampilan, dan sikap para penyuluh untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan kode etik pegawai sesuai kebutuhan kementerian agama.
Adapun nara sumber yang akan mengisi kegiatan tersebut antara lain pejabat struktural dan widyaiswara pada BDK Aceh, serta pejabat struktural dan fungsional pada kankemenag Bireuen, sebut Zahlul. Ia berharap seluruh perserta dapat berpartisipasi aktif hingga selesainya kegiatan.
Acara pembukaan kegiatan secara resmi tersebut ditutup dengan penyematan tanda peserta secara simbolis yang dilakukan oleh kakankemenag Bireuen dan panitia terhadap empat peserta.