[Kanwil | Muhammad Yakub Yahya]  Kak Bimo, peraih MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai pendongeng yang mampu menciptakan puluhan dongeng islami dalam puluhan menit, serta mampu meniru ratusan suara (dari suara heli dan ular), sampai berita ini kami turunkan, masih mendongeng di Aula Kanwil Jalan Abu Lam U Taman Sari Banda Aceh (27/8).

Tampak ikut menyimak dan terus tersenyum, karena ulah, ragam gaya, dan suara Kak Bimo asal Tasikmalaya itu, Kabid PAI Kanwil Kemenag Aceh Drs H Saifuddin dan Ketua HIMPAUDI (Himpunan Pendidik Anak Usia Dini) Dhulhadi SAg, serta jajarannya, bersama seratusan guru/ustadzah TK/PAUD Banda Aceh dan Aceh Besar.

Agenda selanjutnya Kak Bimo yang sering ke Gaza Palestina itu, menurut Panitia, antara lain, pada Kamisnya (28/8) tampil mentraining guru/ustadzah dalam mendongeng, di Balai Kota samping Kanwil.

Sedangkan Jumatnya (29/8), ada di Museum Aceh 150 meter arah barat Kanwil, dan Sabtu baru pendongeng yang sering tampil di halaman Masjid Raya itu, kembali ke alamat lembaga pendidikannya, Jawa Barat.

“Ada banyak ragam mendongeng. Dongeng kamar berbeda dengan dongeng kelas, dan seterusnya…,” jelasnya dengan contoh yang asli kocak.

Terakhir (sore Sabtu, 6/4), Kak Bimo, pencerita, pendongeng, dan pengarang cerita anak-anak nasional, ke Aceh dan tampil di hadapan seribuan Murid, Ustadz-Ustadzah, dan Wali Murid TPQ Plus Baiturrahman Banda Aceh. Selain bercerita islami, terutama soal pendidikan usia dini, Kak Bimo yang baru pulang dari Palestina dan Timur Tengah, juga bercerita dengan aneka suara (bahkan dia bisa meniru sampai 172 model suara), soal rintihan anak Palestina terutama di Gaza. Di Aula Kanwil, Kak Bimo juga banyak kisah soal kelahiran dan semangat warga Gaza.

“Kak Bimo lihat sendiri, mereka setiap hari lapar dan dihujani senjata Israel, maka bantuan yang kalian kumpulkan sore ini, akan ditransfer oleh Direktur TPQ Plus nanti, ke rekening Palestian yang telah dibuat oleh Majelis Ulama Palestina di Bank Syariah Mandiri,” ujar Kak Bimo, dan disetujui oleh Muhammad Yakub Yahya, Direktur TPQ Plus.

Dalam kesempatan spontanitas, di sela bercerita empat bulan lalu itu, jutaan rupiah dana terkumpul dari Murid, Wali Murid, dan Ustadz/ah, saat Kak Bimo menceritakan nasib anak pengajian di pengungsian Pelestina, yang ternyata meskipun demikian, mereka bisa hafal Alquran dalam masa dua bulan, dalam usai anak TKQ-TPQ (5-12 tahun).

Kak Bimo yang meraih dua Rekor MURI sebagai pencerita terbanyak per 60 menit, sebagai pemuda berprestasi nasional, dan piawai meniru puluhan suara itu, sebelumnya tampil di Anjong Mon Mata atas undangan Pengurus PKK Aceh. Kali ini hadir kembali atas undangan Pemkot.

Kak Bimo pernah juga hadir ke Aceh dan TPQ Plus pada September 2008, menghibur murid tsunami. Generasi Kak Bimo lain, ada Kak Nia, pendongeng asal Tangerang, Selasa sore (27/8/2013), kembali mendongen di Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) Plus Baiturrahman Banda Aceh, sore Selasa (20 Syawal 1434 H). Kak Nia yang bernama lengkap Nia Husniah, yang piawai mengucapkan beragam suara, ialah kawan, mitra, dan muridnya Kak Bimo (pendongeng nasional yang bisa meniru puluhan jenis suara yang masuk Rekor MURI). [inmas]