Kepala Bidang Pendidikan Madrasah (Penmad) H Zulkifli SAg MPd sampaikan materi Reformasi Birokrasi Kementerian Agama dalam acara kegiatan Realisasi dan Evaluasi Program Kerja Bidang Pendidikan Madrasah, di Hotel Grand Permata Hati Blang Oi, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, hari kedua, Kamis, 11 Juli 2024.
Acara tiga hari masa debarkasi ini, dibuka Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs H Azhari MSi, Rabu malam, 10 Juli 2024.
"Kita mengevaluasi apa yang telah dirancang dan yang telah dilaksanakan, agar bisa diperbaiki untuk program-program selanjutnya," katanya didampingi Kabid Penmad.
Bahwa zona integritas itu sesuatu mainset yang mula-mula kita harus memahami dan mencintainya. "ZI itu suau mainset yang juga perlu kita ubah sebelumnya, untuk menyukai itu," katanya.
ZI itu prediket yang diberikan MenPAN-RB bagi unit yang berhasil jalankan reformasi birokrasi. "Sekarang di Kemenag baru tahapan deklarasi dulu, pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM," jelasnya.
Sebagaimana semangat reformasi untuk meminimalisir kesalahan. Jika ada pihak yang salah, kita jangan ikut pihak itu.
"Jika ingin aman di madrasah, lakukan reformasi birokrasi," ajaknya.
"Kenyamanan dan keramahan pihak madrasah, menjadi promosi yang mahal," ingatnya.
Dalam paparan di depan seratusan kepala madrasah ini, Kabid Penmad juga sampaikan manajemen, kiat, dan pola kolaboras. Serta solusi atas problematika jika muncul di madrasah.
Dalam paparan pagi, Zulkifli yang baru pulang dari Australia dan sering berkoordinasi dengan ombudsman, dalam menjembatani beberapa aduan masyarakat pada lembaga itu, bagikan pengalaman agar tidak bermasalah dengan hukum dan konflik dengan masyarakat.
"Salah satu program inovasi madrasah, pelajari dan analisis SWOT," sambung Kabid Penmad.
SWOT, analisis strengths (kekuatan), weaknesses
(kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman) dalam suatu program madrasah.
Manajemen di madrasah bisa dengan memakai pola take dan give. Artinya, madrasah menekankan pada saling bertukar kelebihan dan program.
Jika ada program inovasi bisa 'dijual', sehingga bukan jadi sebuah paksaan bagi masyarakat, karena tidak semua wali murid itu mampu, atau ada yang kurang mampu. Dengan tidak memaksa program, bagi yang tidak mau ikut, dia akan mengadu karena ada kutipan.
Setiap kebijakan, ajaknya, perlu ditelaah visi dan missi lembaga, lalu musyawarahkan dengan jajaran dan mitra.
Strategi kepemimpinan kita buka jejaring kerja. Jika ada program sampaikan dan rangkul
Jangan menambah beban jika memang bukan tanggung jawab Bapak/Ibu
Tugas Bapak/Ibu meningkatkan mutu pendidikan.
Orang yang menikmati pekerjaan, rezeki terasa cukup. Dan tidak menghiraukan orang lain.
"Bapak/Ibu harus miliki leader. Sehingga madrasah terangkat, mutu naik, dan kita nyaman," pungkasnya.
Leader tergantung masing-masing. Gaya beda leader. Juga hormati kearifan lokal dan bidaya.[]