Para Penyuluh Agama Islam di Aceh mesti mengikuti rambu dan aturan-aturan dalam jalankan tugas dan fungsi (tusi) yang ditetapkan, di samping juga harus paham IT dalam kepenyuluhannya.

Demikian antara lain harapan yang disampaikan Kabid Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat Wakaf (Penaiszawa) Kanwil Kemenag Aceh H Zulfikar Aceh SAg MAg dalam pembinaan bersama penyuluh Kemenag Aceh Tengah, Jumat, 19 April 2024.

Dalam acara di aula Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Takengon, Zulfikar juga harapkan bagi para penyuluh, bisa aplikasikan

spirit moderasi beragama.

"Penyuluh berinovasi untuk pengembangan kampung moderasi beragama, tanggung jawab bersama untuk program EAIW dan sertifikasi produk halal dan semua program Kementerian Agama lainnya," ajak Kabid Penaiszawa didampingi Katim Penyuluh Agama Islam Kanwil, yang juga Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (PW IPARI) Provinsi Aceh, Dra Evi Sri Rahayu MSos. 

Ust Zulfikar laporkan juga bahwa sampai kini telah selesai sertifikat untuk 756 persil tanah wakaf, dari 1.022 jumlah tanah wakaf di Aceh Tengah. Dan ada 42 persil dalam proses.

Tim Penaiszawa selanjutnya ikuti rangkain acara bersama  Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Drs H Azhari MSi, yang dihadiri pejabat setempat. 

Dalam kegiatan Penyerahan Sertifikat Tanah Wakaf pada Nazhir Wakaf dan Penyerahan Sertifikat Produk Halal bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah, juga Kantin Madrasah, Kakanwil sampaikan data dan dinamika perwakafan dan penyertifikasian di Aceh, juga dasar hukum, nilai manfaat, urgensi dokumen, dan solusi atas problematika di lapangan. 

Kakanwil juga semangati para jajaran Kemenag atas suksesnya penyertifikasian ini. 

"Jangan bosan-bosan melayani. Jangan minta dilayani, tapi layani dengan maksimal. Semua usaha yang berkah akan menghasilkan hasil yang berkah," imbuh Azhari. 

Dalam acara di PLHUT Takengon ini, Kakanwil dan Pj Bupati Aceh Tengah juga serahkan simbolis belasan sertifikat. 

Sementara Pj Bupati Aceh Tengah T Mirzuan MT mengapresiasi amal baik hasil kemitraan Kemenag ini. 

"Selamat untuk para penerima sertifikat hari ini," apresiasinya. 

"Nazhir wakaf agar bisa mengelola dengan baik agar bernilai guna maksimal," ajaknya. 

"Pengelola tanah wakaf dan sertifikatnya sangat penting untuk menjaganya agar pengelolaan optimal," katanya. 

Pj Bupati juga sebutkan pentingnya pengurusan sertifikat halal. 

"Produk halal bukan hanya kebutuhan muslimin, juga kebutuhan global yang menjadi nyaman untuk dikonsumsi," sebut T Mirzuan. 

Sementara Kakankemenag Aceh Tengah H Wahdi MS MA sampaikan bahwa hasil kerja sama Kemenag, BPN, Kejari, penyuluh, KUA, dan lainnya, telah lahirkan seribuan sertifikat. 

Wahdi, yang pernah menjabat Kakankemenag Bener Meriah, juga sampaikan, bahwa hasil dari kemitraan, untuk sertifikat produk halal, yang sudah bersertifikat, sejak 2023, sudah ada 919 sertifikat. Dan ratusan lainnya sedang menyusul, bersama para penyuluh setempat. 

Pj Bupati juga telah membantu dana untuk puluhan persil, lapor Kakankemenag Aceh Tengah dan unsur Kejari Takengon. 

"Sertifikat wakaf inilah dokumen yang paling otentik, juga sertifikat tanah sendiri," ujar unsur Kajari Takengon. 

Bersama Kakankememag Aceh Tengah dan jajaran, Kakanwil dan tim lanjut ke Komplek MAN 1 Takengon. 

Di lokasi sebelahan PLHUT ini, dilangsungkan Peresmian Gedung Baru Ikhlas Beramal (Ihmal) Market, Deklarasi Zona Integritas (ZI) MAN 1 dan MTsN 1 Aceh Tengah, serta Launching Madrasah Diniyah (Madin) MAN 1 dan MTsN 1 Aceh Tengah. 

Tim Kanwil antara lain hadir Kepala Bidang Pendidikan Madrasah (Kabid Penmad) H Zulkifli SAg MPd, serta katim dan jajaran masing-masing. 

MPU, Kapolres, Kajari, Plh Rektor IAIN Takengon, Ketua DMI, BPN, Mahkamah Syar'iyah, dan unsur lainnya juga hadir. 

Ikut dalam rangkaian acara di dua lolasi ini, selain Forkopimda, juga mitra kerja Kemenag, jajaran Kankemenag, komite, dan undangan.

Agenda selanjutnya ialah Sosialisasi Tata Kelola Organisasi bersama Kasubbag TU, operator, dan pihak madrasah se Aceh di Grand Bayu Hill Hotel, dataran tinggi Gayo ini.[]