Banda Aceh (Humas)--Kabid Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat Wakaf (Penaiszawa) Kanwil Kemenag Aceh Drs H Azhari sampaikan taushiah bertemakan "Tujuan Puasa" dalam ceramah ba'da zhuhur Selasa, 5 April 2022.
Kabid Penaiszawa sampaikan tujuan menunaikan puasa Ramadhan sebagaimana isyarat ayat 183 QS Al-Baqarah.
Bahwa puasa Ramadhan, kewajiban atas tiap mukmin untuk melaksanakannya.
Dimensi historis, puasa juga telah diwajibkan bagi umat sebelum umat Rasulullah SWA, termasuk yang dipraktikkan oleh para sahabat, tiga-tiga hari dalam sebulan. Demikian satu riwayat menurut Ibnu Abbas ra.
"Puasa yang dilaksanakan tiga hari sebelum mansukh dengan turun ayat ini," kutip Azhari dari satu riwayat.
Tujuan akhirnya ialah membentuk insan yang bertaqwa. Ketakwaan juga diwujudkan selepas bulan mulia ini.
"Untuk mendapat ciri Ramadhan, selepas bulan ini nanti antara lain: selalu bersyukur, senantiasa menjaga diri dari ghibah, dan melatih kita tidak namimah," lanjutnya.
Penceramah dalam taushiah yang di-MC-kan Ustadz Saifullah Rayek MA, sampaikan juga kiat mengawal agar pahala terjaga. Justru menjaga pahala puasa lebih berat dari pada menjaga hal-hal yang membatalkan puasa.
"Kita melatih untuk tidak sampai hilang pahala puasa yakni dengan berbohong/dusta, ghibah, namimah atau adu domba, sumpah palsu, dan melihat sesuatu dengan syahwat," kutipnya dari sebuah hadits shahih.
"Dan namimah milenial lebih berbahaya," bandingnya, dengan segenap contoh pemakaian medsos yang kadang bernada provokatif itu.
"Sebaliknya sebait nasehat yang kita sampaikan lewat media sosial juga bisa mendinginkan atau mendamaikan suasana," pungkasnya.[yyy]